Krisis Menerpa, Masa Depan MotoGP Tampak Suram

Tidak Ada Kekompakan

Krisis Menerpa, Masa Depan MotoGP Tampak Suram
Krisis Menerpa, Masa Depan MotoGP Tampak Suram
Bagaimana kedua seri itu menanggapi tamparan, inilah yang sangat berbeda. Kalau di F1, langsung ada pertemuan dan kesepakatan cepat untuk menyelamatkan masa depan. Pihak regulator (FIA) dan asosiasi konstruktor (FOTA) langsung kompak memutuskan masa depan. Kalaupun tidak, Max Mosley sebagai presiden FIA punya power untuk main paksa.

Hasilnya, bukan hanya pemangkasan ongkos luar biasa yang mengamankan tim itu pada musim 2009, tapi juga potensi mendapatkan tim-tim baru dengan ''murah'' untuk 2010 dan selanjutnya.

Di MotoGP, kesan yang muncul adalah tidak adanya kekompakan. Bahkan, ada kesan tidak ada yang bisa ''tangan besi'', memutuskan seperti apa seri balap tersebut nanti. Jangankan mengundang minat tim-tim baru untuk menambah peserta, mengamankan 2009 saja sepertinya tanggung.

Bila diamati, semua pihak di MotoGP memang menginginkan adanya pemangkasan ongkos yang signifikan. Khususnya tim dan konstruktor peserta (tergabung dalam International Race Teams Association atau IRTA dan Motorcycle Sport Manufacturers Association atau MSMA) dan promotor (Dorna).

Mundurnya Kawasaki menjadi peringatan keras bagi MotoGP. Seperti Formula 1, harus ada keputusan besar untuk mengamankan masa depan. Namun, di MotoGP,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News