Krisis Mesir Panaskan Harga Minyak

Krisis Mesir Panaskan Harga Minyak
Krisis Mesir Panaskan Harga Minyak
Rabu lalu (3/7), harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) di pasar berjangka untuk pengiriman Agustus naik hingga 2,6 persen ke level USD 102 per barel. Ini merupakan level tertinggi sejak 14 bulan terakhir. Namun, dalam perdagangan kemarin sore, harga minyak sedikit mereda ke level USD 100,7 per barel.

Menurut Hatta, naiknya harga minyak dunia harus dicermati oleh pemerintah dan pelaku usaha. Sebab, asumsi makro harga minyak Indonesia (ICP) yang dipatok di level USD 108 per barel bisa saja terlampaui.

"Kalau realisasinya lebih tinggi dari asumsi makro, belanja subsidi bisa naik dan menguras devisa (karena impor minyak)," katanya.

Hatta menyebut, per Juni 2013, rata-rata harga minyak dunia ada di kisaran USD 106,5 per barel atau masih di bawah asumsi makro APBN Perubahan 2013. Namun, jika situasi di Timur Tengah makin panas dan kerusuhan politik menyebar ke berbagai negara, maka harga minyak dunia bisa dipastikan akan melonjak.

JAKARTA - Posisi net importer minyak membuat Indonesia selalu ketar-ketir menghadapi ancaman lonjakan harga minyak dunia. Menteri Koordinator Perekonomian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News