Krisis Nuklir Jepang Picu Eksodus Warga Asing
Jumat, 18 Maret 2011 – 05:15 WIB
Militer AS hari ini juga menerbangkan sebuah pesawat tanpa awak untuk membantu meneliti reaktor-reaktor nuklir yang rusak. Pesawat itu dilengkapi sensor inframerah yang bisa mengambil gambar di reaktor Fukushima.
Rabu lalu (16/3) Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yukio Edano memang menegaskan bahwa dampak radiasi tidak akan sampai ke zona lain yang jaraknya melebihi 30 kilometer dari reaktor nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi. Namun, beberapa pakar nuklir dunia berpendapat berbeda.
Kemarin (17/3) Associated Press melaporkan bahwa krisis nuklir di Jepang berada pada level serius. Sampai-sampai, Utusan Khusus Jepang pada Badan Energi Atom Internasional, Yukiya Amano, berkunjung ke reaktor yang menjadi pembangkit energi listrik tersebut Rabu lalu (16/3). "Saat ini, kami berada dalam situasi yang cukup genting," katanya sebagaimana dilansir The Telegraph.
Kepala badan pengawas nuklir PBB itu membenarkan bahwa reaktor No 1, No 2, dan No 3 dari PLTN Fukushima Daiichi telah meledak. Sementara, unit reaktor keempat sempat terbakar hebat. Akibatnya, zat radioaktif kadar tinggi terbang ke udara, bahkan hingga ratusan kilometer jauhnya. Zat radioaktif itu juga sampai ke Tokyo.
TOKYO - Kecemasan dunia terhadap dampak radiasi akibat ledakan empat unit reaktor nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi semakin berlipat. Jepang dianggap
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan