Krisis Nuklir Jepang, Sharapova jadi Ingat Chernobyl
Tak Main Tenis jika Bukan karena Tragedi Nuklir
Kamis, 17 Maret 2011 – 19:42 WIB

Krisis Nuklir Jepang, Sharapova jadi Ingat Chernobyl
Legenda tenis Martina Navratilova melihat bakat Sharapova kecil saat bermain di Rusia. Dia menyarankan Yuri untuk membawa anaknya ke Florida, masuk ke Akademi Tenis Nick Bollettieri di Florida. Dengan tempaan yang bagus, Sharapova menjelma menjadi petenis nomor satu yang saat ini sudah mengoleksi tiga gelar grand slam.
Tahun lalu, untuk pertama kalinya dia mengunjungi Chernobyl bersama ESPN. Dalam kunjungan singkatnya, dia melihat dengan jelas dampak yang ditimbulkan kebocoran nuklir. Sehingga, dia punya gambaran yang jelas jika nantinya terjadi lagi kasus serupa.
Tragedi di Fukushima berada di depan mata. "Gila bukan? Anda bahkan tak bisa mempersiapkan diri menghadapinya. Itu benar-benar terjadi dan anda bisa lihat benar-benar luar biasa dan bisa terjadi di mana pun di dunia ini," kata Sharapova.
Jepang kini masih dalam ancaman radiasi akibat meledaknya reaktor nuklir mereka di Fukushima. Sistem pengamanan reaktor nuklir tersebut tidak berfungsi akibat terhantam badai tsunami. Para ahli nuklir memperkirakan ada kemungkinan kebocoran dan radiasi, meski tidak separah Chernobyl.
MOSKOW - Gempa bumi dan tsunami memberi efek bencana yang besar pada Jepang. Bencana yang muncul pada Jumat (11/3) itu mengakibatkan jatuhnya ribuan
BERITA TERKAIT
- Kelsey Robinson Masih Belum Bisa Bawa Electric PLN Raih Kemenangan
- Popsivo Polwan Menang, Cek Klasemen Final Four Proliga 2025
- Debut Manis HydroPlus Strikers & MilkLife Shakers Raih Runner-up di JSSL Singapore 7’s 2025
- Legenda Basket Indonesia Saling Sikut Menjelang IBL All Star 2025
- 10 Pemain Persebaya Raih Kemenangan Penting dari Madura United
- LA Lakers Hancur Lebur di Gim 1 Babak Pertama NBA Playoffs