Krisis Obat di RSUD
Kamis, 08 Maret 2012 – 15:14 WIB
Sebelumnya, sejumlah staf medis dan para medis RSUD Larantuka membuat telahan terkait kekosongan obat-obatan dan perbekalan kesehatan lainnya di RSUD Larantuka itu kepada Direktur RSUD Larantuka. Dalam copian telaahan yang berhasil diperoleh wartawan, para staf itu menyebut pelayanan medik dan keperawatan di RSUD Larantuka menjadi terhambat oleh kondisi tersebut.
Baca Juga:
Disebutkan juga, persoalan itu berpotensi membahayakan pemberi pelayanan kesehatan dan keselamatan jiwa pasien yang dirawat di RSUD Larantuka. Dalam telaahan itu, mereka membeberkan sejumlah fakta yang berpengaruh terhadap kondisi RSUD antara lain alokasi anggaran tahun 2011 untuk obat-obatan, reagensia dan perbekalan kesehatan tidak sesuai dengan perencanaan kebutuhan.
"Bagaimana kita bisa melindungi pasien sementara kita tidak bisa melindungi diri sendiri. Ketepatan waktu pelayanan juga sangat berpengaruh pada maksimal sebuah pelayanan. Jika pasien sekarat sementara obat dan alatnya masih dicari di luar, siapa yang harus bertanggung jawab," ujar salah seorang staf RSUD Larantuka yang minta namanya tidak dikorankan.
Obat-obat dan perbekalan yang tidak tersedia lagi di RSUD saat ini, antara lain dispo atau alat suntik 3 cc dan 5 cc, keteter, handscune baik steril maupun non steril, seva droxin tablet, vitamin B 12 dan sejumlah obat-obat lainnya.
LARANTUKA-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Larantuka kembali terlilit masalah terkait ketersediaan obat dan perbekalan di rumah sakit milik pemerintah
BERITA TERKAIT
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan