Krisis Sandera Sahara Berakhir Banjir Darah
Senin, 21 Januari 2013 – 06:59 WIB
Petugas penjinak bom yang datang ke lokasi beberapa jam kemudian dilaporkan menemukan sejumlah mayat lagi. Seorang petugas mengatakan bahwa mayat-mayat tersebut sudah tidak bisa dikenali dan sulit diidentifikasi. ’’Jenazah-jenazah itu bisa jadi orang Aljazair atau mungkin sandera asing,’’ ucapnya sambil menolak disebut identitasnya.
Meskipun krisis penyanderaan telah berakhir, sejumlah negara masih menunggu kabar soal nasib warga mereka yang dinyatakan hilang.’’Upaya pencarian di instalasi gas masih berlangsung. Kami segera gumumkan hasilnya,’’ tuturnya.
Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden AS Barack Obama menyatakan bahwa kelompok militan bertanggung jawab atas tewasnya para sandera. Tiga warga Inggris dipastikan tewas dan tiga lainnya hilang. Ketiganya dikhawatirkan menjadi korban dalam operasi penyelamatan tersebut.
’’Keluarga korban sangat terpukul atas tragedi tersebut,’’ kata Cameron di London kemarin. Menlu Inggris William Hague menambahkan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk memastikan keberadaan korban yang hilang.
ALGIERS – Operasi penyelamatan atas para sandera di kilang gas In Amenas, Aljazair, berakhir dengan banjir darah dini hari Minggu (20/1). Tidak
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan