Krisis Tahu Tempe, Bukti Politik Ekonomi Gagal
Kamis, 26 Juli 2012 – 13:50 WIB
JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Bambang Soesatyo, mengatakan, kasus terhentinya produksi tahu dan tempe menjadi bukti paling sahih kegagalan politik ekonomi Pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono melindungi kebutuhan pangan rakyat. Bahkan, kata Bambang, sebelum mogok produksi dilancarkan produsen tahu-tempe, pemerintah terlihat sama sekali tak berdaya menyikapi lonjakan harga kedelai yang diakibatkan oleh terjadinya kekeringan di Amerika Serikat (AS).
"Pangan rakyat tidak terproteksi karena Pemerintahan SBY tidak militan mengejar target revitalisasi sektor pertanian dan tanaman pangan," katanya, Kamis (26/7).
Baca Juga:
Dijelaskan dia, gagal karena pemerintahan SBY sudah terperangkap oleh kebijakan instan impor bahan pangan. "Akibatnya, ketergantungan pada bahan pangan impor sudah sampai pada tahap sangat mencemaskan," jelasnya.
Baca Juga:
JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Bambang Soesatyo, mengatakan, kasus terhentinya produksi tahu dan tempe menjadi bukti
BERITA TERKAIT
- Atasi Kemacetan, Kemenhub Bakal Hadirkan Bus Khusus Rute Puncak, Tarif Murah
- Pria Asal Bandung Kena Tipu Bisnis Jual Beli Handphone, Rugi Rp 30 Miliar
- Natal 2024 GBI HMJ: Hidup dalam Kasih Kristus
- Gunung Semeru Kembali Erupsi, Masyarakat Diminta Waspada Lontaran Batu Pijar
- Keberadaan Satgas Nataru Diyakini Turut Menekan Angka Kecelakaan
- Wamenhub Suntana Pantau Kelancaran Lalu Lintas di Pos Gadog Puncak