Krisis yang Terabaikan, Kasus Keracunan Metanol di Indonesia Tertinggi se-Dunia

Krisis yang Terabaikan, Kasus Keracunan Metanol di Indonesia Tertinggi se-Dunia
Ribuan kantong miras oplosan diamankan Satnarkoba Polres Cianjur, dari belasan warung berkedok depot jamu yang beroperasi di sejumlah titik mulai dari Jalan Raya Bandung-Cianjur, hingga kota Cianjur, Sabtu (27/2)). Foto: ANTARA/Ahmad Fikri

Ia mengatakan tidak semua proses produksi alkohol lokal di Indonesia memiliki standar, sehingga ada beberapa yang memproduksi metanol ketimbang etanol.

"Peraturan yang lemah dan pengawasan yang minim terhadap produksi dan distribusi alkohol ilegal membuat praktik ini terus berlanjut," katanya.

"Harga alkohol legal yang tinggi membuat konsumen mencari alternatif yang lebih murah, meski ada risikonya."

Dokter Adi menambahkan banyak konsumen tidak menyadari kalau minuman keras yang dibuat rumahan dapat mengandung zat berbahaya. 

Namun stigma soal konsumsi alkohol menjadi masalah lainnya.

"Di beberapa daerah, konsumsi alkohol dianggap tabu, membuat korban keracunan enggan mencari pertolongan medis atau melaporkan kasus mereka," katanya.

Sementara dampak psikologis dari metanol menjadi perhatian Dr Elvine Gunawan, seorang psikiater dari Mental Hub Indonesia.

Salah satu pasiennya adalah satu-satunya yang selamat dalam kasus keracunan metanol yang merenggut nyawa empat orang lainnya.

Ratusan orang meninggal akibat keracunan metanol setiap tahunnya, dengan angka tertinggi tercatat di Indonesia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News