Krisis yang Terabaikan, Kasus Keracunan Metanol di Indonesia Tertinggi se-Dunia

Krisis yang Terabaikan, Kasus Keracunan Metanol di Indonesia Tertinggi se-Dunia
Ribuan kantong miras oplosan diamankan Satnarkoba Polres Cianjur, dari belasan warung berkedok depot jamu yang beroperasi di sejumlah titik mulai dari Jalan Raya Bandung-Cianjur, hingga kota Cianjur, Sabtu (27/2)). Foto: ANTARA/Ahmad Fikri

"Ini adalah sel racun, yang mengganggu produksi energi sel, sehingga sel menjadi mati."

Dokter David mengatakan karena tubuh memprioritaskan etanol untuk diproses, memasukkan lebih banyak etanol ke dalam tubuh bisa membantu menahan metanol dan menghentikan penguraiannya sebelum dikeluarkan dari tubuh.

Perawatan lainnya termasuk memberikan penawar racun fomepizole, yang lebih mahal dan tidak tersedia di beberapa negara, dan proses dialisis yang menyaring darah.

Meski di tahun 2018, Majelis Ulama Indonesia memutuskan praktisi medis dapat menggunakan etanol untuk menyelamatkan nyawa, seperti keracunan metanol, tapi penerapannya bergantung pada keyakinan masing-masing dokter.

"Karena bukan untuk penggunaan yang berdosa dan sebaliknya malah untuk menyelamatkan nyawa, itu diperbolehkan. Tetapi sekali lagi, itu kembali pada nilai-nilai etika dokter," kata Dr Ady.

ABC telah menghubungi Kementerian Kesehatan Indonesia untuk memberikan komentar.

Jadi masalah di negara Asia Tenggara lainnya

Neang Keo sedang bekerja sebagai pembersih di sebuah kasino di kota pesisir Sihanoukville, Kamboja, ketika mendapat kabar kalau suaminya muntah darah.

Suaminya, Ngoem Phea, berada di provinsi Takeo, tempat mereka berasal yang berjarak lebih dari 200 kilometer dan diketahui baru saja meminum 'wine' dari beras bersama teman-temannya.

Ratusan orang meninggal akibat keracunan metanol setiap tahunnya, dengan angka tertinggi tercatat di Indonesia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News