Krisis yang Terabaikan, Kasus Keracunan Metanol di Indonesia Tertinggi se-Dunia

"Saya sangat panik dan menangis," kata Neang.
"Saya pulang sekitar dua atau tiga jam kemudian, tetapi ia meninggal sebelum saya sampai."
'Wine' beras tersebut diketahui terkontaminasi dengan metanol yang mematikan.
Ngoem, usia 53 tahun, dan dua orang temannya meninggal, sementara tiga orang lainnya dirawat di rumah sakit.
Bahaya tersembunyi dari metanol tetap menjadi masalah di negara-negara seperti Kamboja.
'Wine' dari beras yang dibuat rumahan biasa disajikan dalam acara pernikahan, pemakaman, dan hari raya kegamaan.
Setelah sejumlah kasus fatal pada tahun 2021, otoritas Kamboja mengatakan mereka mengambil langkah-langkah untuk memeranginya, termasuk menangkap pembuat bir ilegal dan menutup tempat pembuatan yang meragukan, serta larangan sementara terhadap produksi dan penjualan 'wine' dari bahan herbal dan beras di wilayah tertentu.
Dokter Knut mengatakan perlu ada kesadaran soal masalah ini, karena gejalanya dapat dengan mudah disalahartikan sebagai mabuk atau kondisi lainnya.
Ratusan orang meninggal akibat keracunan metanol setiap tahunnya, dengan angka tertinggi tercatat di Indonesia
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia