Krisis yang Terabaikan, Kasus Keracunan Metanol di Indonesia Tertinggi se-Dunia

Krisis yang Terabaikan, Kasus Keracunan Metanol di Indonesia Tertinggi se-Dunia
Ribuan kantong miras oplosan diamankan Satnarkoba Polres Cianjur, dari belasan warung berkedok depot jamu yang beroperasi di sejumlah titik mulai dari Jalan Raya Bandung-Cianjur, hingga kota Cianjur, Sabtu (27/2)). Foto: ANTARA/Ahmad Fikri

"Saya sangat panik dan menangis," kata Neang.

"Saya pulang sekitar dua atau tiga jam kemudian, tetapi ia meninggal sebelum saya sampai."

'Wine' beras tersebut diketahui terkontaminasi dengan metanol yang mematikan.

Ngoem, usia 53 tahun, dan dua orang temannya meninggal, sementara tiga orang lainnya dirawat di rumah sakit.

Bahaya tersembunyi dari metanol tetap menjadi masalah di negara-negara seperti Kamboja.

'Wine' dari beras yang dibuat rumahan biasa disajikan dalam acara pernikahan, pemakaman, dan hari raya kegamaan.

Setelah sejumlah kasus fatal pada tahun 2021, otoritas Kamboja mengatakan mereka mengambil langkah-langkah untuk memeranginya, termasuk menangkap pembuat bir ilegal dan menutup tempat pembuatan yang meragukan, serta larangan sementara terhadap produksi dan penjualan 'wine' dari bahan herbal dan beras di wilayah tertentu.

Dokter Knut mengatakan perlu ada kesadaran soal masalah ini, karena gejalanya dapat dengan mudah disalahartikan sebagai mabuk atau kondisi lainnya.

Ratusan orang meninggal akibat keracunan metanol setiap tahunnya, dengan angka tertinggi tercatat di Indonesia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News