Kritik Anak Buah Prabowo soal Kegagalan Pemerintah Cegah Resesi dan Utang Superjumbo
"Meskipun pemerintah telah menggelontorkan ongkos besar, namun resesi tetap tak terhindarkan," ucap wakil ketua Fraksi Gerindra DPR RI ini.
Dia juga menyebut bahwa utang yang berlebihan ikut memicu terjadinya resesi. Posisi utang pemerintah telah mencapai Rp 5.756,87 triliun per September 2020.
Rasio utang terhadap PDB mencapai 36,4 persen dari PDB. Sekitar 85 persen utang tersebut berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 4.892,57 triliun.
Pada Desember 2019 utang pemerintah hanya Rp 4.778 triliun. Namun, sampai dengan 2020 angkanya bertambah menjadi Rp 5.756,87 triliun. Dengan demikian utang pemerintah telah meningkat senilai Rp 978 triliun.
"Utang dalam jumlah superjumbo ternyata tidak menyelamatkan Indonesia dari jurang resesi," ujarnya.(fat/jpnn)
Fundamental ekonomi yang keropos ditutupi pemerintah dengan memproduksi utang secara berlebihan.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Eksaminasi Putusan PTUN, IKADIN Soroti Peran Kekuasan Kehakiman
- Presiden Minta Seluruh Menteri Berhati-hati, Ada Apa?
- Catatan Ketua MPR: Mewaspadai Gejala Resesi Ekonomi dengan Bijaksana
- Resesi Jepang dan Inggris Bisa jadi Peluang untuk Indonesia, Begini Analisisnya
- Anies Beberkan Strateginya Mengelola Utang Pemerintah yang Kian Membengkak
- Alhamdulillah Ada Kabar Baik dari Emas, Setelah 4 Hari Ambrol