Kritik Anies Baswedan, Arief Poyuono: Hanya Menambah Jumlah PHK saat Pandemi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Poyuono menilai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi di DKI Jakarta tidak perlu dilanjutkan lagi.
Arief beralasan PSBB hanya lips service saja oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan banyak merugikan pekerja di ibu kota.
Selain itu, Arief menilai penerapan PSBB menambah jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) saat pandemi corona.
"Tidak perlu dilanjutkan, karena PSBB diterapkan hanya lips service saja oleh Anies Baswedan dan banyak merugikan kaum pekerja yang di Jakarta, serta menambah jumlah PHK di saat pandemi Covid-19," kata Arief, Minggu (11/10).
Arief menuturkan tidak adanya perbedaan signifikan saat PSBB dan tidak di Jakarta. Yang membedakan, ujar Arief, restoran-restoran maupun pusat perbelanjaan banyak yang tutup, tetapi kedisiplinan masyarakat tidak dijalankan dan kurang diawasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"PSBB di DKI Jakarta ujung-ujungnya cuma mau menambah anggaran belanja Covid-19 Provinsi DKI Jakarta yang rawan dikorupsi," ungkap Arief. (boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Poyuono mengingatkan Anies Baswedan bahwa penerapan PSBB DKI Jakarta telah menimbulkan PHK.
Redaktur & Reporter : Boy
- Wamenaker Beri Kabar Mengerikan soal PHK
- Arief Poyuono Merespons Polemik PPN 12 Persen
- Ingat Janji Pemerintah, Saleh: Jangan Ada PHK di Sritex
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Kasasi Sritex Ditolak MA, Pemerintah Siapkan Langkah Jika Terjadi PHK
- 5 Berita Terpopuler: Dipastikan Hanya 25% yang Lulus PPPK, tetapi Jangan Ada PHK, Tolong Teken SK Honorer