Kritik Bagi-Bagi Lahan Jokowi, Prabowo: Kalau Kami Semua Dikuasai Negara
jpnn.com, JAKARTA - Calon Presiden Prabowo Subianto menyatakan punya strategi berbeda dengan pesaingnya Joko Widodo alias Jokowi, dalam pelaksanaan reforma agraria. Lebih spesifik, dia mengkritik kebijakan Presiden ketujuh RI itu membagi-bagikan lahan kepada masyarakat.
BACA JUGA: Janji Jokowi Terapkan Jurus Kurangi Ketergantungan pada Energi Fosil
Ini disampaikan Prabowo menanggapi paparan Jokowi yang mengaku telah membagikan lahan seluas 2,6 juta hektare kepada masyarakat kecil dalam 2 tahun terakhir dari target 12,7 juta hektare, melalui program perhutanan sosial.
"Kami punya pandangan strategis yang berebda. Yang dilakukan Bapak Jokowi dan pemerintahannya menarik dan populer untuk satu dua generasi, tapi tanah tidak tambah, dan bangsa Indonesia tambah, setiap tahun kurang lebih 3,5 juta (orang)," ucap Prabowo, dalam debat Capres di Hotel Sultan, Jakarta pada Minggu (17.2).
Oleh karena itu, dalam pandangan Prabowo, bila tanah tersebut dibagikan sampai nantinya 12,7 juta hektare, maka pada saatnya nanti negara ini tidak punya tanah lagi karena habis dibagi-bagikan.
"Jadi kalau bapak bangga dengan bagi-bagi 12,7 juta (ha), pada saatnya kita tidak punya tanah lagi. Bagaimana dengan masa depan anak cucu kita? Kami strateginya adalah sesuai UUD 1945, bumi dan air dan semua kekayaan di dalamnya dikuasai negara," tegas Prabowo. (fat/jpnn)
Prabowo Subianto tidak setuju dengan program Jokowi membagikan lahan kepada rakyat. Jika Prabowo memimpin, semua lahan akan dikuasai oleh negara
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- PDIP Ungkap Alasan Pecat Gibran bin Jokowi dan Bobby Nasution, Ternyata
- Prabowo Angkat Orang Dekatnya Ini Sebagai Ketua Harian Dewan Pertahanan Nasional
- Prabowo Lantik Ketua Harian dan Sekretaris Dewan Pertahanan Nasional
- Komarudin Umumkan Pemecatan Jokowi, Lihat Tokoh PDIP yang Menemani
- Alasan PDIP Pecat Jokowi, Singgung Soal Penyalahgunaan Kekuasaan
- Akhirnya Resmi, PDIP Pecat Jokowi, Gibran, dan Bobby