Kritik Denny JA untuk Jurus 'Akal Sehat' Rocky Gerung
jpnn.com, JAKARTA - Pelopor survei politik di Indonesia Denny JA menyoroti Rocky Gerung yang dikenal vokal dalam mengkritik Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Direktur eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) itu menganggap mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) tersebut memiskinkan akal sehat.
Denny menyampaikan kritiknya melalui tulisannya di media sosial. Tulisan berjudul Ketika Kata Akal Sehat Menangis di Musim Pilpres itu juga menyebar melalui pesan WhatsApp.
"Selama ini, akal sehat itu digunakan sebagai metode berpikir yang dipraktikkan dan ditujukan kepada siapa pun di ruang publik," ujar Denny seperti diberitakan JawaPos.Com.
Doktor ilmu politik lulusan Ohio State University, Amerika Serikat itu menyebut Rocky telah mendangkalkan akal sehat. Sebab, Rocky hanya getol mengkritik Jokowi.
Denny juga menyinggung soal alasan Rocky tak mengkritik Prabowo Subianto lantaran mantan Danjen Kopassus itu belum berkuasa. "Dalam konteks itu Rocky Gerung sudah menyalahgunakan akal sehat," ujar Denny.
Menurut Denny, seharusnya Rocky juga menggunakan akal sehatnya untuk Prabowo. “Yang pasti juga ada kesalahan,” ucapnya.
Selain itu, kata Denny menambahkan, Prabowo tak semestinya luput dari kritik Rocky. Sebab, calon presiden yang berpasangan dengan Sandiaga S Uno itu juga ketua umum Partai Gerindra yang memiliki kader di DPR RI.
"Kita semua tahu Prabowo adalah ketum partai besar, Prabowo juga penguasa," jelasnya.
Pengamat politik Denny JA mengkritik Rocky Gerung yang dikenal vokal terhadap Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
- Prabowo Lantik Ketua Harian dan Sekretaris Dewan Pertahanan Nasional
- DPP KNPI Dukung Gagasan Presiden Prabowo Tentang Penyederhanaan Sistem Pilkada
- Percepat Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Pergerakan Advokat Usulkan Pembentukan 2 Omnibus Law
- Bertemu Presiden Prabowo, Lalu Iqbal Bicara Potensi Provinsi NTB
- Qodari Sebut Prabowo Subianto Sosok Role Model Pendekar Pemberani
- PAN Sambut Positif Usul Prabowo soal Kepala Daerah Dipilih DPRD