Kritik Hasto untuk Pendamba Era Soeharto

Kritik Hasto untuk Pendamba Era Soeharto
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berpidato pada pembukaan workshop bagi legislator partainya di Jakarta, Jumat (23/11). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, PADALARANG - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengkritik pihak-pihak yang mengampanyekan era pemerintahan Presiden Soeharto untuk menjaring pemilih di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Salah satu pihak yang getol mengampanyekan capaian pemerintahan Orde Baru adalah politikus Partai Berkarya Titiek Soeharto.

Menurut Hasto, era pemerintahan Orde Baru sarat dengan korupsi, kolusi dan nepotisme. Karena itu dia merasa heran jika Orba masih dijadikan bahan kampanye untuk menarik pemilih.

"Mendatangkan Orde Baru rindu Pak Harto datang lagi, apa yang dirindukan? Korupsinya? Kolusinya? Nepotismenya?" ujar Hasto pada acara Rapat Konsolidasi DPC PDI Perjuangan Bandung Barat di Pandeglang, Sabtu (24/11).

Hasto menegaskan, pada era Orba pula kekayaan alam Indonesia diobral. Menurutnya, hanya pihak-pihak yang dekat dengan Pak Harto saja yang menikmati kekayaan negara.

Sedangkan suara-suara kritis di era Orba dibungkam oleh penguasa. Rakyat yang tak patuh kepada penguasa pun dizalimi.

“Menembaki rakyatnya sendiri, apakah itu yang dirindukan? Kemudian membagi kekayaan negara untuk kroninya termasuk keluarganya, apa itu yang dirindukan?‎" tegasnya.

Hasto lantas mengutip pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tentang berpolitik untuk melihat masa depan. "Ibu Mega berpesan kepada kita semua, berpolitik itu berbicara masa kini, masa depan, dengan api semangat perjuangan kita yang penuh nilai kepeloporan," pungkasnya.

Sekadar informasi, Titiek melalui akunnya di Twitter menyatakan, sudah saatnya Indonesia berubah seperti era Presiden Soeharto. Misalnya dengan mewujudkan swasembada pangan sehingga tidak tergantung pada impor.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengkritik pihak-pihak yang mengampanyekan era pemerintahan Presiden Soeharto.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News