Kritik Indra untuk Pemda yang Doyan Tambah Ruang Kelas Baru
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji mengkritisi kebijakan pemerintah daerah (Pemda) yang doyan menambah ruang kelas baru.
Padahal jumlah penambahan siswa baru tidak signifikan.
"Jadi dampak akibat kegenitan pemerintah daerah menambah ruang kelas baru adalah berkurangnya tenaga guru. Makin banyak ruang kelas otomatis jumlah guru yang dibutuhkan juga banyak," ujar Indra di Jakarta, Senin (27/8).
Masalahnya, dalam empat tahun terakhir belum ada rekrutmen guru PNS. Yang ada hanyalah guru honorer dengam kompetensi rendah.
Indra menilai, penambahan ruang kelas baru juga memicu rekrutmen guru honorer oleh kepala sekolah atau pejabat daerah.
"Maaf-maaf saja ya, karena susah merekrut guru PNS, akhirnya direkrutlah guru honorer. Entah dia kompeten atau tidak yang penting kelas ada gurunya," ujarnya.
Kondisi ini bila dibiarkan akan membuat mutu pendidikan di Indonesia makin terpuruk. Diakui Indra, banyak siswa bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Namun, prestasi itu bukan lantaran kerja guru melainkan faktor genetika siswa.
"Yang banyak berprestasi kan anak-anak dari sekolah swasta yang bagus. Bagaimana enggak bagus kalau siswanya lebih banyak mendapatkan pelajaran dari bimbel. Bandingkan dengan sekolah negeri yang diajari guru PNS dan honorer, sangat sedikit berprestasi di tingkat internasional," bebernya.
Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji mengkritisi kebijakan pemerintah daerah (Pemda) yang doyan menambah ruang kelas baru.
- Peruri Merenovasi Ruang Kelas SD yang Terbakar di Karawang
- Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS, Timnas AMIN: Guru Honorer Siap-Siap Tidak Terima Gaji
- Pertanyakan Penahanan Jubirnya, Timnas AMIN: Rp 1 Miliar Tidak Fantastis
- Indra Chrismiadji Ditangkap Jaksa, Timnas AMIN Bakal Beri Pendampingan Hukum
- Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji Ditangkap Aparat Kejaksaan, Ini Kasusnya
- Jubir Timnas AMIN Ditangkap Kejaksaan, Diduga Kasus Pajak