Kritik Kepala BPOM, Saleh: Punya Orang Dipermudah, Milik Anak Bangsa Dipersulit

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menagih janji Kepala BPOM Penny Lukito tentang izin edar Vaksin Merah Putih.
Menurut Saleh, Penny Lukito pernah berjanji bahwa emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat vaksin karya anak bangsa itu keluar pada akhir 2021.
"Cuma sekarang dari bau-baunya tidak ada. Dari penjelasan ibu, masih ada uji klinis," kata Saleh Partaonan Daulay saat rapat kerja Komisi IX DPR dengan BPOM di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (25/8).
Saleh heran EUA untuk Vaksin Merah Putih sulit keluar dari BPOM.
Di sisi lain, vaksin impor yang dipakai menanggulangi pandemi Covid-19 mudah turun.
"Punya orang lain dipermudah, punya kita sendiri dipersulit. Makanya, Vaksin Merah Putih enggak lahir-lahir," tutur Saleh.
Menurut dia, pengadaan vaksin demi menanggulangi pandemi Covid-19 masih berbasis impor.
Saleh bahkan mendengar anggaran pengadaan vaksin impor Rp 70 triliun selama setahun.
Saleh Partaonan Daulay menagih janji Kepala BPOM Penny Lukito mengeluarkan EUA vaksin Merah Putih. Saleh heran, vaksin milik orang lain dipermudah, tetapi karya anak bangsa dipersulit.
- Ketua Komisi VII DPR Minta Pemerintah Segera Eksekusi Program Kerakyatan
- Bicara di Forum LHKP Muhammadiyah, Saleh: Pak Prabowo Itu Tidak Macam-Macam
- Saleh: PAN Mendukung Pencalonan Prabowo di Pilpres 2029
- Kabupaten Garut Butuh 10 Ribu Dosis Vaksin PMK untuk Atasi Wabah
- PAN Minta Penembakan PMI di Malaysia Diusut Tuntas!
- Ketua Komisi VII DPR Dukung Pemberian Modal Usaha Bagi UMKM Mitra MBG