Kritik Keras PKS soal Anggaran BBM Bersubsidi, Harga Pertalite Kapan Bisa Turun?
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto melemparkan kritik keras pada pemerintah terkait anggaran subsidi BBM jenis Pertalite.
Fraksi PKS itu meminta pemerintah transparan dan jujur kepada masyarakat.
Dia mengatakan pemerintah harus dapat menjelaskan kemana alokasi anggaran subsidi BBM tersebut disalurkan ketika harga minyak dunia terus anjlok, tetapi harga jual Pertalite masih tetap seperti sekarang.
Mulyanto menilai argumentasi pemerintah baru dapat menurunkan harga BBM bersubsidi bila harga minyak dunia mencapai harga USD 65 per barel sangat tidak logis.
"Ini logika pedagang bukan logika negarawan," kata Mulyanto seperti dikofirmasi JPNN, Rabu (5/7).
Menurut Mulyanto, sebelumnya Dirjen Migas menyatakan pemerintah akan mempertimbangkan untuk menurunkan harga jual BBM Pertalite bila harga minyak mentah dunia sudah berada di posisi USD 65 per barel.
"Alasannya harga minyak USD 65 per barel itu setara dengan harga keekonomian Pertalite yang Rp 10.000 per liter," ujar Mulyanto.
Mulyanto melihat logika tersebut kurang tepat karena faktanya harga Pertalite Rp 10.000 per liter ditetapkan saat harga minyak dunia sebesar USD 120 per barel (September 2022).
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto melemparkan kritik keras pada pemerintah terkait anggaran subsidi BBM jenis Pertalite.
- Dorong Kemajuan Industri Olahraga, LPDUK-Inaspro Teken MoU dan PKS Bersama Mitra
- Pertamina Bentuk Satgas Nataru, Analis: Upaya Beri Layanan Terbaik
- Letupan Api Dispenser SPBU di Pondok Bambu, Pertamina Patra Niaga Pastikan Kelancaran Distribusi BBM
- Kuota Subsidi Ambrol, tetapi Pembelian LPG 3 Kg Tak Kan Dibatasi
- Menjelang Nataru, Pertamina Pastikan Stok BBM, LPG, dan Avtur Aman
- Cuma karena Kode QR BBM, Perwira TNI Tampar Manajer SPBU