Kritik Kunker DPR, Dubes RI di Swiss Disalahkan
Meskipun Substansi Kritik Dibenarkan
Senin, 25 April 2011 – 15:32 WIB
JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara, Irmanputra Sidin, meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (BY) agar menegur Duta Besar (Dubes) RI untuk Swiss, Djoko Susilo. Ha ini terkait dengan kritikan Djoko yang menilai kunjungan kerja (kunker) anggota DPR ke luar negeri tidak bermanfaat.
Sebelumnya, Minggu (24/4), Djoko dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi mengatakan, mayoritas kunker DPR ke luar negeri tidak bermanfaat. Mantan anggota Komisi I DPR ini bahkan mensinyalir, tidak sedikit di antara anggota DPR yang saat melakukan kunker justru lebih banyak menggunakan waktunya untuk pelesiran alias refreshing saja.
"Pernyataan itu tidak pantas keluar dari seorang duta besar yang notabene adalah aparat birokrasi. Sementara DPR merupakan pranata demokrasi tertinggi di Indonesia," ujar Irman kepada wartawan, di Jakarta, Senin (25/4).
Dikatakan Irman, teguran Presiden terhadap sang Dubes harus segera dikeluarkan, sebelum (justru) DPR menegur Presiden atas perilaku jajaran di bawahnya itu. Lebih jauh, menurut Irman, konstitusi memang menjamin hak warga negara untuk berpendapat. Tapi menurutnya, itu tidak berlaku saat seseorang menjadi bagian dari birokrasi yang memiliki sistem tersendiri hingga hak berpendapatnya menjadi dibatasi.
JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara, Irmanputra Sidin, meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (BY) agar menegur Duta Besar (Dubes) RI untuk Swiss,
BERITA TERKAIT
- Pemerintahan Prabowo Bangun 1 Juta Rumah Bareng Qatar, Bentuknya Rusun
- Awali 2025, Polda Riau Gelar Tasyakuran dan Santuni Anak Yatim
- Kasus Investasi Fiktif Ratusan Miliar, KPK Jebloskan Eks Dirut Taspen Kosasih ke Sel
- KPK Geledah Rumah Hasto, Ronny PDIP: Tidak Ditemukan Bukti Signifikan
- Kelulusan PPPK Guru Tahap 1 Lamsel Belum Diumumkan, BKN Angkat Bicara
- Mendagri Todong 50 Kepala Daerah dengan Formasi PPPK 2024 Terendah, Hasilnya Alhamdulillah