Kritik Menohok Rizal Ramli soal Din Syamsuddin Didesak Mundur dari MWA ITB

Semuanya dalam satu wadah resmi yang diketuai Dr. Ridwan Jamaluddin.
"Alasan yang ditujukan terhadap penolakan Din sebagai anggota MWA bahwa Prof. Din radikal sangat membingungkan," lanjut Alumni Teknik Geodesi dan Geomatika, serta S2 Studi Pembangunan ITB ini.
Syahganda beralasan, pertama, Din dikaitkan radikal karena pernah menghadiri acara HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) pada tahun 2007.
Padahal pada tahun 2017, sepuluh tahun kemudian, Presiden Jokowi mengangkat Din Syamsudin sebagai utusan khusus presiden untuk Dialog dan Pembangunan Perdamaian serta Peradaban Dunia.
Pada saat ditanya wartawan alasan pengangkatan Din setingkat menteri itu, Jokowi menyebutkan dia sudah mengetahui jejak rekam dan pondasi kokoh Prof Din di bidang tersebut.
Bahkan, Jokowi merayu Professor Din untuk mau menerima amanah itu demi kepentingan negara.
Kedua, kata Syahganda, Din disebutkan mengkritik MK (Mahkamah Konstitusi) atas hasil Pilpres 2019 yang lalu.
Alasan ini juga membingungkan. Sebab, Din Syamsuddin kala itu meminta masyarakat agar menerima legalitas hasil Pilpres yang diputuskan MK. Namun tetap perlu menyimpan rasa curiga atas keputusan MK yang terasa ganjil tersebut.
Rizal Ramli menyampaikan pernyataan terkait adanya desakan Din Syamsuddin mengundurkan diri dari anggota Majelis Wali Amanah (MWA) ITB.
- ITB Terima 1.911 Calon Mahasiswa dari Jalur SNBP, Paling Favorit Fakultas Ini
- Heboh #KaburAjaDulu, Begini Tanggapan Dosen ITB
- Organisasi Terlarang HTI Muncul Lagi, Ansor-Banser Desak Pemerintah Bertindak Tegas
- Pakar Bisnis ITB: Kasus Fraud eFishery Rusak Ekosistem Startup Lokal
- WSN Surati Presiden Prabowo terkait Perpres Penertiban Kawasan Hutan
- Gandeng ITB, IDSurvey Kembangkan Green Leadership di Kalangan Mahasiswa