Kritik Pancasila di TikTok, Mahasiswi Ini Digulung Polisi

“Faktanya, Indonesia jadi penyebaran virus terbesar di Asia, mengalahkan India. Nyatanya, orang-orang kecil mengemis kelaparan.”
“Bansos untuk kaum papa menjadi bancakan kaum elit. Dan semua ini terjadi saat Anda mengeklaim telah menegakkan Pancasila,” ucap AAA dalam video TiTok.
Bagi sebagian orang, mungkin terdengar seperti kritik biasa, tetapi tidak bagi Polri.
“Dia terkesan meragukan Pancasila,” kata Rikwanto.
Dia berharap, warga negara saling membantu, karena pandemi bukan hanya tugas pemerintah.
"Dan tak ada kaitannya dengan ideologi dan dasar negara. Kaitannya ialah menjaga kesehatan, baik pribadi maupun keluarga," tegas Rikwanto.
Dalam kesempatan lain, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni ULM, M Fuazi menyebut pihak kampus tak langsung menjatuhkan sanksi.
"Yang pasti, ada pembinaan. Jika setelah diberi peringatan masih mengulangi, baru yang bersangkutan bisa dikeluarkan," imbuh Fuazi. (gmp/at/fud/ema)
Mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan polisi.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Mark Zuckerberg Mengaku TikTok Sebagai Ancaman Serius Bagi Bisnis Meta
- TikTok For Artists Memudahkan Musisi Mempromosikan Lagu
- Keluarga Juwita yang Tewas Diduga Dibunuh Oknum TNI AL Kecewa
- Video Reels di Instagram Sudah Bisa Dipercepat, Begini Caranya
- Respons KSAL soal Kasus Oknum TNI AL Diduga Bunuh Juwita
- Altair Dialogue Resmi Berdiri, Targetkan Jadi Rumah bagi Ribuan Streamer