Kritik Pedas Banget Anak Buah SBY Untuk Jokowi
Didi menegaskan, presiden tidak bisa membiarkan anak bangsa yang sudah mengarah pada perpecahan.
Lihat saja, kata dia, saat ini sentimen muslim nonmuslim, pribumi nonpribum, Islam moderat Islam radikal terus mengemuka.
"Inilah situasi terburuk yang pernah saya alami sebagai anak bangsa sejak lahir di Jakarta, setelah kerusuhan 12 Mei 1998," kata Didi.
Mantan anggota Komisi III DPR itu mengatakan, semua tentu tidak ingin mengulangi sejarah pahit dan kelam 1998, yang telah menimbulkan luka mendalam.
"Jangan buka lagi luka itu, bagaimanapun Indonesia milik kita semua, milik kita bersama," ujar Didi.
Anak mantan Menkumham Amir Syamsudin ini mengatakan, presiden harus bisa menghentikan klaim-klaim atas nama kebhinekaan yang sudah overdosis di satu sisi.
"Dan di sisi lain gerakan-gerakan radikal atas nama agama yang juga sudah sangat berlebihan," paparnya.
Menurut Didi, semua itu terjadi karena ada oknum-oknum pelaku yang radikal dan overkontrol mengatasnamakan kedua belah pihak.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, luka-luka yang timbul paskapenyelenggaraan pilkada DKI Jakarta rupanya
- Prabowo Terbuka Bila Jokowi Masuk Gerindra, tetapi Tak Mau Memaksa
- Jokowi Teken Pengesahan UU Kementerian Negara, Ini Perubahannya
- Jokowi Resmikan 24 Ruas Jalan dan Jembatan di Aceh, Begini Harapannya
- Soal Wacana Aksi 20 Oktober, Pengamat: Masyarakat Sebaiknya Bisa Menghargai Karya Jokowi
- Jokowi Bakal Meresmikan Istana Negara di IKN
- Dirjen IKP Sebut Hasil Survei Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Masih Tinggi