Kritik Pedas Banget dari Dradjad PAN soal Wakil Menteri, Sampai Bilang Pesta Bagi Kue
jpnn.com, JAKARTA - Politikus senior Partai Amanat Nasional atau PAN Dradjad Wibowo mengkritik pemerintahan era Joko Widodo atau Jokowi karena menunjuk 12 wakil menteri (wamen) untuk Kabinet Indonesia Maju.
Menurut dia, penunjukkan 12 wamen tidak menunjukkan pemerintahan yang ramping dan efisien. "Dengan 12 wamen, pemerintah terlihat sangat gemuk. Jelas hal ini sangat menambah birokrasi dan anggaran. Juga tidak mencerminkan pemerintahan yang ramping dan efisien," kata Dradjad dalam pesan singkatnya kepada JPNN, Senin (28/10).
Dia mengatakan, menteri kabinet di Indonesia, sudah masuk kategori gemuk. Mengacu UU Nomor 39 Tahun 2008, sebuah pemerintahan di Indonesia perlu memiliki 34 kementerian.
"Jadi, secara hukum postur kabinet memang dibuat lumayan gemuk. Alasannya demi Persatuan Indonesia, kabinet harus mengakomodasi keberagaman etnis dan wilayah Indonesia, selain kepentingan politik," lanjut dia.
Berkaca dari kabinet yang sudah gemuk, Dradjad heran pemerintah Jokowi masih melantik 12 wamen untuk Kabinet Indonesia Maju. Dia pun menduga penunjukan 12 wamen untuk mengakomodasi kepentingan politik.
"Jumlah 12 wamen itu juga sangat kental akomodasi politisnya. Lihat saja latar belakang politik mereka. Jadi, kabinet sekarang memang lebih mementingkan 'pesta bagi kue' daripada efisiensi pemerintahan," ucap dia. (mg10/jpnn)
Dradjad menduga penunjukan 12 wakil menteri hanya untuk mengakomodasi kepentingan politik.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Jokowi Masuk Daftar Pimpinan Korup, PBNU: Apakah Lembaganya Kredibel?
- Jokowi Absen Pertemuan Eks Gubernur Jakarta, PDIP: Malu Namanya Masuk Daftar OCCRP
- Sugeng Budiono Apresiasi Kritik Haidar Alwi Terhadap Survei OCCRP
- Akademisi Nilai Daftar Tokoh Terkorup OCCRP Tidak Jelas Ukurannya
- Palang Rel
- Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Korup versi OCCRP, BCW Desak KPK Lakukan Penyelidikan