Kritik Pedas Partai Garuda untuk 2 Menteri yang Berdebat di Ruang Publik
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menyayangkan sikap dua menteri yang berdebat di ruang publik.
Mereka, kata Teddy, mempertahankan pendapat masing-masing. Menkopolhukam bilang sudah menyerahkan data, ada transaksi mencurigakan Rp 300 triliun dan Menteri Keuangan bilang, setelah diperiksa, data yang diberikan tidak ada seperti yang disampaikan Menkopolhukam.
"Padahal mereka sesama menteri dan secara aturan, Kementerian Keuangan tidak ada di bawah Kementerian Koordinator Polhukam, tetapi dibawah Kementerian Koordinator bidang perekonomian. Jadi jika Menkopolhukam merasa ada masalah maka koordinasikan dengan Menko perekonomian," ungkap Teddy di Jakarta, Senin (13/3).
Menurut Teddy, seandainya Kementerian Keuangan di bawah Kemenko Polhukam, maka ada aturan main.
"Mahfud MD sebagai menteri koordinator, salah satu tugasnya berdasarkan Peraturan Presiden adalah, melakukan Koordinasi serta sinkronisasi pelaksanaan kebijakan kementerian, bukan koordinasi dengan media dan media sosial," bebernya.
Teddy menilai saat ini perdebatan di depan publik justru menimbulkan kegaduhan sehingga publik terbagi dua, ada yang mendukung Mahfud MD dan ada yang mendukung Sri Mulyani.
"Hentikanlah bermain-main, hentikan memanfaatkan publik, jalankan saja tugas sesuai dengan aturan main dan jangan bermain-main dalam tugas," ucap Jubir Partai Garuda itu.
Teddy menambahkan jika ingin berpolitik praktis, menaikkan nama untuk ada di Pemilu 2024, maka kalian adalah pemain politik yang buruk.
Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menyayangkan sikap dua menteri yang berdebat di ruang publik.
- PPN Bakal Naik 12 Persen, Gaikindo Merespons Begini
- Sri Mulyani Keukeuh PPN Naik jadi 12 Persen pada 2025, Siap-Siap ya Rakyat!
- 59 Menteri & Wamen Kabinet Merah Putih Sudah Lapor LHKPN
- 50 Menteri dan Wamen Belum Menyerahkan LHKPN, Siapa Saja ya?
- Taspen Serahkan Manfaat Pensiun dan THT kepada Eks Menteri & Petinggi Negara
- Prabowo Larang Menteri Sampaikan Hal Rawan Lewat Telepon, Ini Sebabnya