Kritik Penjurusan SMA, P2G: Setiap 5 Tahun, Anak Indonesia Jadi Kelinci Percobaan 

Kritik Penjurusan SMA, P2G: Setiap 5 Tahun, Anak Indonesia Jadi Kelinci Percobaan 
Kemendikbudristek punya program terbaru untuk siswa SMA sederajat yang akan diberlakukan mulai tahun ini. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Keempat, akan merugikan anak/siswa khususnya untuk kelas 11 SMA sekarang yang akan ikut Tes Kemampuan Akademik (TKA) November 2025, yang mengambil rumpun campur IPA & IPS tidak sesuai dengan pilihannya

Sebenarnya, ujar Iman, dengan adanya TKA penjurusan sudah tak relevan lagi secara otomatis. Sebab anak Kls XI misal ambil pilihan matpel dengan formula Kurikulum Merdeka hingga saat ini: Biologi, Kimia, Bahasa Inggris, Sosiologi. 

"Dia ingin ambil jurusan Kedokteran. Ya pada saat TKA matpel pilihan yang diteskan pastinya Biologi dan Kimia," jelas guru yang mengajar di Jakarta ini.

Kelima, Mendikdasmen Abdul Muti mengatakan bahwa pengembalian Jurusan IPA/IPS/Bahasa untuk mendukung TKA. TKA kabarnya disiapkan sebagai pengganti Jalur Prestasi/SNBP. Padahal dengan adanya TKA, penjurusan sudah tak relevan lagi secara otomatis.

TKA banyak dampak negatifnya: akan menyebabkan anak alami demotivasi, bahkan deligitimasi profesi guru dan proses pembelajaran. Karena anak hanya akan mementingkan matpel yang diujikan dalam TKA dan rapor tidak lagi berguna lagi. 

TKA akan menegasikan portofolio hasil prestasi non akademik dan akademik anak selama belajar. TKA mengakibatkan siswa hanya mengejar kemampuan kognitif. Pembelajaran di sekolah akan kembali difokuskan pada target capaian nilai TKA untuk 5 mata pelajaran utama, sama persis dengan kondisi UN dulu.

"Dengan adanya TKA sebagai pengganti SNBP jalur prestasi, pembelajaran di sekolah akan diisi _drilling_ target capaian nilai TKA untuk 5 mata pelajaran utama. Mata pelajaran seni budaya, olahraga, agama, Pancasila rasanya menjadi tak penting bagi anak, sebab orientasinya 5 matpel TKA itu," pungkas Iman. (esy/jpnn)

Penjurusan SMA, P2G menilai setiap 5 tahun, anak Indonesia selalu menjadi kelinci percobaan kebijakan pendidikan


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News