Kritik Politikus Senior PKS terhadap Program Kartu Prakerja
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mencium aroma politis dari rencana pemerintahan Jokowi yang berniat menggaji pengangguran melalui program Kartu Prakerja.
Menurut dia, program Kartu Prakerja bertujuan menaikkan simpati publik kepada Jokowi yang maju dalam kontestasi pemilihan presiden 2019.
"Memang politis. Jelas dalam rangka meraih suara. Lagi-lagi bukan dalam rangka menyelesaikan masalah," kata Hidayat ditemui di acara malam anugerah Teropong Parlemen Award 2019 di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Kamis (7/3/2019).
Selain beraroma politis, kata Hidayat, pemerintah tidak matang menggulirkan isu program Kartu Prakerja. Terbukti, Wakil Presiden Jusuf Kalla melayangkan kritik atas program ini.
BACA JUGA: Kritik Kartu Prakerja, BPN: Gaji Guru Saja Utang, Sekarang Mau Biayai Pengangguran
Dalam kritiknya, kata Hidayat, JK menilai program Kartu Prakerja sulit terealisasi di Indonesia karena terhalang anggaran yang besar.
"Pak JK sudah memberikan kritik bahwa permasalahan ini tidak mudah. Di negara mapan ekonomi dan jumlah penduduk tidak banyak, dan pengangguran tidak tidak, negara bisa melakukan. Karena ini anggaran sangat besar," pungkas dia.
Sementara itu, Juru bicara Badan Pemenganan Nasional (BPN) Prabowo – Sandiaga, Nizar Zahro mengkiritik program Kartu Prakerja milik Jokowi.
Hidayat Nur Wahid menyebut program Kartu Prakerja yang dijanjikan Jokowi hanya bertujuan menaikkan simpati.
- Menko Airlangga Sebut Kartu Prakerja Menjawab Kebutuhan Pembelajaran Seumur Hidup
- Konon HNW PKS Pernah Membisiki Anies soal Opsi Membentuk Partai Politik, Begini Ceritanya
- Hidayat Nur Wahid Bertemu Dubes Sudan untuk RI, Ini yang Dibahas
- Wakil Ketua MPR Kecam Keras Pembangunan Sinagoge oleh Israel di Kompleks Masjidilaqsa
- DPR Percepat Konsultasi & Menyetujui PKPU Pilkada Sesuai Putusan MK, HNW Beri Apresiasi
- Selain Jilbab Paskibraka, Kepala BPIP Pernah Bikin Gaduh soal Agama Musuh Terbesar Pancasila