Kritik Rizal Ramli Alarm Agar Krisis Ekonomi Tak Terulang
jpnn.com, JAKARTA - Kritik ekonom senior Rizal Ramli terkait utang luar negeri Indonesia yang sangat mengkhawatirkan harus dipahami sebagai peringatan agar krisis ekonomi 1997-1998 tidak terulang.
Peneliti dari Lingkar Studi Perjuangan Gede Sandra mengatakan, saat itu seluruh lembaga pemeringkat juga memberikan predikat investment grade kepada Indonesia.
“Namun, krisis finansial yang kemudian terjadi membuktikan perekonomian Indonesia sebenarnya rapuh,” ujar Gede, Rabu (11/4).
Dia mencontohkan Standard & Poor’s memberikan rating BBB- pada Desember 1997.
Sementara itu, Moody’s memberikan rating BAA3. Di sisi lain, Fitch memberikan rating BBB- pada Juni 1997.
Gede menambahkan, seluruh ekonom asing dan lembaga pemerintah meramalkan perekonomian Indonesia akan sehat-sehat saja.
”Hanya ada satu ekonom Indonesia yang kritis terhadap rentannya situasi internal perekonomian Indonesia dan kemudian ramalannya terbukti benar. Ekonom tersebut adalah Rizal Ramli,” kata Gede.
Secara khusus, Gede menyoroti rasio utang yang lebih tepat untuk menggambarkan kondisi Indonesia.
Kritik ekonom senior Rizal Ramli terkait utang luar negeri Indonesia yang sangat mengkhawatirkan harus dipahami sebagai peringatan
- Catatan Ketua MPR: Pangan dan Bijak Berutang, Membarui Prioritas di Tengah Ketidakpastian
- Rizal Ramli
- Hasto TPN Singgung Perbedaan Kebijakan Ganjar dan Prabowo di Sektor Pertahanan
- Pernyataan Timnas AMIN soal Utang Luar Negeri untuk Belanja Alat Perang
- Terungkap, Pesan Terakhir Rizal Ramli Ialah Soal Jokowi Lengser, Ups!
- Guyuran Hujan & Doa Aktivis hingga Aktris Iringi Pemakaman Rizal Ramli di Jeruk Purut