Kritikan Mega Untuk Ingatkan Prabowo?

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, pandangan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menyatakan kasihan dengan calon presiden Prabowo Subianto, merupakan sebuah kritikan.
Mega sebelumnya menyatakan, merasa kasihan dengan Prabowo karena orang di sekeliling Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu selalu menyampaikan hal yang buruk, bahkan mengejek pemerintahan yang sekarang.
Mega menyampaikan hal itu saat berpidato pada pembukaan sekolah caleg PDIP di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (15/10) kemarin.
"Kritikan tersebut walaupun diarahkan ke orang di sekeliling Prabowo, tapi pesan tersebut saya kira juga untuk Prabowo," ujar Ujang kepada JPNN, Jumat (16/11).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini mendasari pandangannya, karena tidak hanya orang di sekeliling Prabowo yang mengkritik pemerintah. Mantan Danjen Kopassus tersebut juga kerap melontarkan kritikan.
"Prabowo dan timnya kan memang sangat keras mengkritik kebijakan-kebijakan Jokowi," ucapnya.
Pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia ini menduga Mega sedang mengingatkan Prabowo untuk tidak terus menerus menjelek-jelekkan pemerintah.
"Karena jika suatu saat Prabowo dan timnya diberi kekuasaan pun belum tentu lebih baik. Lagipula, menjadi oposisi itu kan bukan berarti selalu berseberangan yang yang berkuasa. Ketika sebuah kebijakan itu baik dan sangat berguna bagi masyarakat, tentu harus didukung," pungkas Ujang.(gir/jpnn)
Prabowo Subianto dan para pendukungnya belakangan sering melontarkan kritik tajam untuk pemerintahan Joko Widodo.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Prabowo Terima Ucapan Idulfitri 1446 H dari Pemimpin Negara Sahabat
- Soal Kebijakan Tarif Trump, Prabowo dan Pemimpin ASEAN Atur Strategi
- Tak Ada Alasan Menunda Pengangkatan CPNS & PPPK 2024, BKN Beri Peringatan Tegas
- Didit Hediprasetyo Jadi Kekuatan Tak Terduga Milik Prabowo
- HNW Usulkan ke Prabowo Terbitkan Keppres yang Tetapkan 3 April sebagai Hari NKRI
- Surya Paloh: Kenapa Kami Tidak Ada di Kabinet Rezim Prabowo?