Kritis di Dekat Kandang Bebek, Mabuk Oplosan atau Dipatok Ular?
CISAAT - Dua pelajar MI Cibolangkaler, Kecamatan Cisaat dievakuasi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sekarwangi lantaran diduga keracunan obat oplosan. Keduanya merupakan kakak beradik, Gian (14) dan Jihan (12) warga Kampung Cipancur RT 026/06 Desa Padaasih Kecamatan Cisaat.
Kendati informasinya masih simpangsiur, diduga keduanya itu terkulai lemas setelah meminum air kopi dicampur obat Anastan dan Amoxilin.
Dugaan tersebut lantaran saat olah Tempat kejadian Perkara (TKP) polisi menemukan barang bukti berupa bekas kedua obat tersebut, Mereka meminum kopi dioplos obat tersebut di dekat rumahnya tepatnya di kandang bebek bersama teman-temannya.
Keracunan tersebut baru diketahui orang tua korban, Usi (30) saat Gian pulang pada pukul 21.00 WIB pulang sempoyongan. Sementara, adiknya, Jihan ditemukan orang tuanya sudah terkapar di lokasi kejadian di dekat kandang bebek tak jauh dari rumahnya.
"Pertama kakaknya pulang dengan kondisi mabuk. Dan memberitahukan bahwa adiknya lemas terkulai di tempat nongkrong dekat kandang bebek bersama teman-temannya. Saya takut ada apa-apa makanya pagi harinya langsung dibawa ke rumah sakit," kata Usi (30) saat di IGD kepada Radar Sukabumi.
Kendati sudah mendapatkan penanganan medis, hingga tadi malam keduanya masih dalam keadaan kritis.
"Sampai sekarang kondisinya belum ada perubahan," tutur Usi yang tak henti-henti menangis.
Namun, berdasarkan pengakuan salah satu korban, Gian, kondisinya itu setelah ia dan adiknya menenggak minuman jenis kolesom dicampur sejumlah obat dan kopi yang disuguhkan teman-temannya. Tanpa ada curiga, keduanya minuman tersebut.
"Minum kolesom dicampur kopi dan obat warung, gak tau kenapa saya jadi mual-mual dan pusing malah sakit seperti ini," singkat Gian saat diwawancarai media.
Sementara itu, dokter yang menangani kedua korban, Sri Suryadi menambahkan, saat ini kondisi paling kritis dari dua korban itu ialah Jihan. Awal masuk rumah sakit hingga menjelang sore, kondisinya masih kritis dan memprihatinkan.
"Berdasarkan pemeriksaan sementara, mereka tidak tercium bau alkohol, diduga keracunan obat-obatan," jelasnya.
Terkait dengan penyebab kritisnya kedua anak yang masih di bawah umur itu, Suryadi belum bisa memastikannya. Pasalnya, harus menunggu hasil laboratorium apakah ada unsur alkohol atau jenis obat lainnya.
"Kami belum bisa pastikan karena tidak tercium bau alkohol, nanti tunggu hasil labnya," tandasnya.
Akibat kejadian itu, jajaran Polsek Cisaat bersama Polres Sukabumi Kota, langsung melakukan olah TKP di lokasi kejadian yakni di sebuah kandang bebek yang berdekatan dengan kediaman mereka di Kampung Kampung Cipancurpojok Desa Padaasih Kecamatan Cisaat.
Di lokasi, polisi hanya menemukan bekas obat jenis Anastan dan Amoxilin. Polisi juga telah memintai keterangan tiga orang saksi yakni pemilik warung yang menjual obat, Ny. Mbeb (48), dan dua rekannya Bagas (12) dan Ujang (22), yang kebetulan ada di lokasi pada saat kejadian.
Kapolsek Cisaat, Kompol Sumarta Setiadi mengatakan, dari keterangan saksi memang kakak beradik tersebut meminum obat sebanyak dua butir Anastan dan tiga butir Amoxilin. Namun, ada keterangan lain kakak beradik juga dipatok ular belang. Soalnya, sesudah meminum obat kakak beradik tersebut menangkap ular.
"Penyebabnya kami masih menunggu hasil lab. Mungkin akan diketahui Senin karena akan dibawa ke Lab di Bogor. Jadi kami belum bisa memastikannya untuk sekarang," terang Sumarta. (ren/e)
CISAAT - Dua pelajar MI Cibolangkaler, Kecamatan Cisaat dievakuasi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sekarwangi lantaran diduga keracunan obat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar