Kritis, Dua Pendaki Ciremai Dievakuasi

Kritis, Dua Pendaki Ciremai Dievakuasi
Kritis, Dua Pendaki Ciremai Dievakuasi
CIREBON – Juarni (22), mahasiswa pecinta alam (Mapala) Pataga Untag 45 Samarinda, Kalimantan, tergeletak lemas di RSUD Gunung Jati, Sabtu (13/8). Selain Juarni, pendaki lainnya yakni Peni dari Himapa Bandung, jatuh pingsan. Keduanya dievakuasi dari kawasan puncak pendakian, karena kritis terkena Hipotermia. 

 

Keduanya bersama lima teman lainnya berencana mendaki puncak Gunung Ciremai menjelang 17 Agustus. Hanya, karena kondisi kesehatan dua pendaki tersebut, pendakian ke puncak Gunung Ciremai diurungkan. Beruntung, kedua korban berhasil diselamatkan tim evakuasi dari Mapala Wilayah Cirebon bersama Pengelola Pendakian Gunung Ciremai (PPGC). Meskipun proses evakuasi kedua korban harus dipandu dari mulai kawasan Palutungan.

Menurut Arif, anggota Mapala Gunati Unswagati Cirebon, tim pendakian Gunung Ciremai berjumlah 7 orang, 2 anggota Mahapeka IAIN SNJ Cirebon, 1 anggota Pataga Cirebon, 2 anggota Pataga Samarinda, 1 anggota Mahameru, dan 1 anggota Himapa Bandung.    

Sebelum mencapai puncak, tim pendaki mengabarkan kepada Mapala yang berada di Cirebon dan Kuningan, Jumat malam (12/8), sekitar pukul 21.00. ”Saat itu juga kami langsung meluncur ke lokasi sekitar pukul 02.00 dini hari,” kata pria yang juga menjadi salah satu tim evakuasi korban, kepada Radar Cirebon (JPNN Group).

Arif menuturkan, proses evakuasi dilakukan dengan sistem estapet. “Untuk menghemat tenaga tim evakuator. Karena harus melewati empat pos dari lokasi kejadian, dalam proses evakuasi,” ujarnya.

CIREBON – Juarni (22), mahasiswa pecinta alam (Mapala) Pataga Untag 45 Samarinda, Kalimantan, tergeletak lemas di RSUD Gunung Jati, Sabtu (13/8).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News