KRKP Sebut Indonesia Masih Bermasalah soal Data Pangan

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah menilai masalah data pangan masih menjadi persoalan di Indonesia.
Menurutnya, data pangan belum terbuka, apalagi akurat.
"Sehingga sering kecolongan soal impor, saat panen malah ada importasi," ungkap Said dalam konferensi pers Festival Pangan Jujur di Galeri Salihara, mulai Selasa (28/6).
Said Abdullah mengatakan importasi sangat mencederai petani kecil. Padahal, di sisi lain, petani gurem merupakan aset bangsa.
"Tetapi belum ada sistem yang merekognisi mereka," katanya.
KRKP selama pandemi Covid-19 bersama sejumlah pihak melakukan napak tilas atas berbagai kejadian juga kebijakan terkait pangan baik di tingkat nasional maupun kantung-kantung pangan di sejumlah daerah.
Said menyebut napak tilas itu dicurahkan dalam bentuk Festival Pangan Jujur yang menampilkan bagaimana pengelolaan pangan yang dilakukan dengan tidak cukup baik pada situasi pandemi.
KPKP pun menampilkan total 59 foto peserta pelatihan yang difasilitasi oleh PannaFoto Institute, serta arsip KRKP tyang tertuang dalam timeline pangan selama pandemi di nasional, di Pulau Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, hingga Sulawesi.
Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah menilai masalah data pangan masih menjadi persoalan di Indonesia.
- Wajar Harga Pangan Mahal, Zulhas Sebut akan Normal Seminggu Pascalebaran
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Merah Tembus Rp 100 Ribu Per Kilogram
- Jalankan Instruksi Ketum PAN, Eddy Soeparno Bagikan Sembako di 11 Kabupaten/Kota di Jabar
- Lewat Sobat Aksi Ramadan 2025, BNI Merenovasi Masjid & Beri Bantuan Pangan
- Wawali Iswar Apresiasi Gerakan Pangan Murah Serentak se-Jateng Digelar di Kota Semarang
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Makin Mahal, Bawang Ikut-ikutan