KRL Kecelakaan, DPR Minta Gerbong Wanita Dipindah
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi V DPR Laurens Bahang Dama menyampaikan rasa belasungkawa kepada korban kecelakaan Kereta Rel Listrik (KRL) 1131 jurusan Serpong-Tanah Abang di perlintasan Pesanggrahan, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (9/12), pagi tadi.
"Pertama, kita belasungkawa bagi korban, semoga mereka ditempat yang layak. Kedua, kami kecewa atas kecelakaan transportasi ini. Ini kecelakaan besar," kata Laurens di gedung DPR, Jakarta, Senin (9/12).
Untuk mengetahui kronologis peristiwa memilukan, Laurens bersama sejumlah anggota Komisi Perhubungan DPR akan langsung menijau lokasi kejadian sore ini.
"Sore ini kami akan meninjau ke lokasi di lapangan, dan akan menyampaikan konfrensi pers apa yang terjadi di sana," jelasnya.
Politikus PAN itu mengaku baru mendapatkan informasi adanya kecelakaan tersebut siang tadi. Dia menyesalkan kecelakaan itu karena menurut informasi yang dia peroleh, sebelum tabrakan sudah ada sinyal agar kendaraan berhenti karena ada kereta akan melintas.
Atas kejadian ini, Laurens mengaku belum bisa memberikan banyak penjelasan termasuk mengenai langkah-langkah yang akan diambil. Selain masih dalam suasana duka, komisi perhubungan juga harus melihat kondisi di lapangan.
Namun demikian, Laurens meminta ke depan manajemen PT KAI bisa membuat perubahan supaya gerbong perempuan dipindah ke bagian tengah, tidak di depan seperti sekarang ini.
"Kami minta agar gerbong perempuan jangan di depan, kalau bisa di tengah-tengah," kata Laurens sembari berharap penegak hukum menyelidiki peristiwa ini secara utuh. (Fat/jpnn)
JAKARTA - Ketua Komisi V DPR Laurens Bahang Dama menyampaikan rasa belasungkawa kepada korban kecelakaan Kereta Rel Listrik (KRL) 1131 jurusan Serpong-Tanah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gempur Rokok Ilegal di 2 Wilayah, Bea Cukai Amankan Barang Bukti Sebanyak Ini
- Kinerja Pelayanan Publik Pemprov Jateng Diganjar Penghargaan dari ORI
- Saat Aktif jadi PNS Setor Uang per Bulan ke Korpri, Begitu Pensiun Susah Cairnya
- Jurus Mendes Yandri Atasi 3.000 Desa yang Masih Tertinggal
- 5 Berita Terpopuler: Honorer 32 Tahun Gagal Tes PPPK, Semoga RUU ASN Menjadi Penyelamat
- Pengusaha Surabaya Suruh Siswa Sujud & Menggonggong Sudah Ditangkap, Begini Tampangnya