Kroasia Tegaskan Hanya Menampung 20.000 Pengungsi
jpnn.com - TOVARNIK - Pemerintah Kroasia menegaskan negara tersebut hanya memiliki kapasitas terbatas untuk menampung pengungsi yang diperkirakan meningkat hingga 20.000 orang dalam dua minggu mendatang.
Hal itu diungkapkan pemerintah Kroasia setelah ribuan pengungsi Suriah mulai membanjiri Kroasia, hari ini, setelah Hongaria menutup perbatasannya.
Sementara itu, ketegangan mulai terjadi di beberapa perbatasan Eropa seperti Bulgaria yang mulai menempatkan 1.000 tentara dekat perbatasan Turki, ketika ratusan pengungsi menghabiskan hari ketiga mereka terdampar di perbatasan kota Edirne.
Sehari setelah polisi anti kerusuhan Hongaria melepaskan tembakan gas air mata dan meriam air dalam pertempuran selama beberapa jam dengan pengungsi yang merusuh di perbatasan negara itu.
Kroasia menyatakan bahwa sebanyak 6,200 pengungsi telah tiba di negara ini dalam periode 24 jam lalu, ketika kelompok itu beralih ke rute baru menuju ke utara Eropa.
Sebuah kereta api khusus yang mengangkut 800 orang pengungsi telah tiba di Zagreb dari perbatasan awal hari ini. Namun ribuan pengungsi lainnya masih menunggu beberapa buah kereta api lagi di sebuah stasiun kereta api kecil dekat perbatasan Serbia menuju Kroasia.
"Kami telah berbicara dengan polisi dan mereka tidak mengizinkan kami pergi. Kami memiliki uang dan paspor. Kami mampu bayar untuk naik bus dan menginap di hotel, namun mereka menahan kami di sini. Kami seperti berada di penjara," kata seorang pengungsi, Abdullah Janabi, 22 tahun.
"Semua ini omong kosong. Kami memiliki uang dan mampu bayar tapi kenapa kami ditahan di sini?" tambahnya.
TOVARNIK - Pemerintah Kroasia menegaskan negara tersebut hanya memiliki kapasitas terbatas untuk menampung pengungsi yang diperkirakan meningkat
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan