Kronologi Kematian Fikri Versi Polisi

jpnn.com - MALANG - Kasus kematian mahasiswa jurusan planologi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang saat mengikuti ospek memang tengah ditangani pihak kepolisian. Bahkan polisi sudah secara intensif memeriksa beberapa saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Beberapa fakta tentang kematian pemuda asal Mataram, NTB itu pun diperoleh. 

Kapolsek Sumbermanjing Wetan AKP Farid Fathoni mengatakan, sudah ada tujuh saksi yang diperiksa dalam kasus ini. "Saksi kemungkinan masih akan bertambah. Nanti pemeriksaan terhadap rekan-rekan Fikri akan kami usulkan ke Polres Malang," kata Farid. 

Fikri meninggal dunia saat mengikuti pelatihan Planologi mahasiswa baru di Pantai Goa Cina, Dusun Rowotratih, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, 13 Oktober lalu. Diduga dia mendapatkan perlakukan kasar dari para seniornya.

Setelah memeriksa saksi-saksi, dan olah TKP, polisi memperoleh petunjuk bahwa ada delapan titik tempat awal pemberangkatan kegiatan hingga tujuan. "Kami menyusuri delapan titik dengan jauh sekitar 1,5 km dari pantai Goa Cina hingga pantai Watu Leter," kata Farid. 

Menurut Farid, Fikri berada para rombongan kedua dalam pemberangkatan kegiatan. Satu rombongan berisikan 30 mahasiswa. 

Nah, dari olah TKP, diketahui bahwa Fikri sudah mulai lemas ketika berjalan sejauh kurang lebih 100 meter dari pemberangkatan sekitar pukul 09.00. Karena terlihat lemas, panita menaikkan Fikri ke motor panita. 

Tapi karena kondisi jalur cukup sulit, maka Fikri terpaksa diturunkan lagi untuk berjalan kaki. "Jadi ketika sampai di ujung bukit, korban turun dan menaiki bukit dengan didorong temannya," imbuh Farid.

Nah, pada saat menuruni bukit, Fikri tersungkur ke tanah. Dia kemudian dilarikan ke tenda KSR milik panitia. Tapi karena panitia tak sanggup menangi kondisi Fikri, dia pun dibawa ke puskesmas setempat. Di puskesmas inilah Fikri diduga menghembuskan nafas terakhirnya. (cwa/lid/mas)