Kronologi Meninggalnya Budi Anduk Menurut Parto Patrio

jpnn.com - JAKARTA - Komedian Parto Patrio menyambangi RS Dharmais, Jakarta, Senin (11/1). Pria bernama asli Eddy Soepono ini turut mengantarkan kepergian almarhum Budi Anduk ke tempat peristirahatan terakhir.
Budi diketahui meninggal karena menderita penyakit paru-paru. "Telah berpulang rekan dan sahabat saya almarhum Budi Anduk," kata Parto di RS Dharmais, Jakarta, Senin (11/1).
Parto mengatakan, Budi sudah lama mengidap penyakit tersebut. Parto menceritakan, pada saat pulang kampung ketika lebaran tahun lalu, pria kelahiran Jakarta, 8 Februari 1968 itu mengalami sesak di dada. "Ada cairan dalam paru-parunya. Paru-parunya kerendam," ucap Parto.
Pada saat itu, Budi sudah sempat dibawa ke dokter untuk mengambil cairan dari paru-parunya. Namun, penyedotan itu belum tuntas, karena Budi minta pulang.
"Akhirnya dokter membuat surat boleh pulang karena permintaan sendiri," ungkap Parto.
Setelah itu, Budi memilih pengobatan alternatif. Namun, kondisinya makin memburuk. Parto menjelaskan, Budi sempat dibawa oleh istrinya ke RS Harum.
Sayangnya, dokter di sana tidak bisa menangani karena peralatan tidak memadai. Kemudian, Budi dibawa ke Persahabat dan akhirnya menjalani perawatan di RS Dharmais.
"Istri (Budi) telepon saya bilang Mas Budi drop. Pada pukul 14.30 WIB hari ini, Tuhan berkata lain," ucap Parto.
JAKARTA - Komedian Parto Patrio menyambangi RS Dharmais, Jakarta, Senin (11/1). Pria bernama asli Eddy Soepono ini turut mengantarkan kepergian almarhum
- Sukatani Diperbolehkan Nyanyikan dan Edarkan Lagi Lagu Bayar Bayar Bayar
- 4 Polisi yang Mendatangi Sukatani Diperiksa Propam Polda Jateng
- Tanggapan Andrew Andika Soal Keputusan Tengku Dewi Pindah ke Bali
- NOAH dan Ramengvrl Bahas Overthinking Lewat Suara Dalam Kepala
- Fariz RM Menyesal, Lalu Memohon Maaf
- 13 Saksi Diperiksa Terkait Kasus Nikita Mirzani