Kronologi Munculnya Buku LKS Itu Akhirnya Terbongkar
"Saya setiap tahun ada jual buku. (Buku) yang ini banyak yang beli. Saya jadi kewalahan. Saya jadi takut," kata Acai.
Keadaan ini membuat Anggota Komisi IV DPRD Batam bertambah curiga. Sebagian mereka menduga ada indikasi kerjasama antara Acai dan pelaku pendidikan di Batam. Apakah itu Dinas Pendidikan ataupun kepala sekolah.
Anggota Komisi IV DPRD Batam, Udin P Sihaloho, bahkan secara terang-terangan meminta Acai menyebutkan nama orang yang ia ajak kerjasama. Jika tidak, Acai akan kesulitan di kemudian hari.
"Kalau tidak diarahkan, sangat tidak mungkin para orangtua siswa bisa membeli LKS itu," ujar Udin.
Tidak hanya Udin, Safari Ramadan juga mencurigai hal tersebut. Ia mengaku mendapat laporan bahwa ada seseorang yang datang ke sekolah dan memberikan LKS tersebut ke kepala sekolah.
Di dalam LKS itu terselip amplop. Safari mempertanyakan isi amplop tersebut kepada Acai. Acai menjawab, "itu brosur."
Brosur itu berisi judul-judul buku yang ia jual sekaligus nama toko yang menjual buku tersebut. Ada enam nama toko yang tertera di brosur tersebut. Safari mengatakan, seluruh SD di Sagulung, Batuaji, dan Seibeduk mendapatkan brosur tersebut.
"Saya ini kan perwakilan dari Sagulung. Jadi memang banyak sekali laporan yang masuk ke saya terkait masalah LKS ini," tuturnya.(ceu/cr13/she)
Dunia pendidikan kota Batam dihebohkan polemik jual beli buku LKS dalam beberpa pekan terakhir ini.
Redaktur & Reporter : Budi
- Wali Kota Minta Guru Tidak Boleh Terlibat LKS
- Wali Kota Ini Geram Tudingan Dewan Ada Pejabat Bermain
- Pengelola Toko Diminta Kembalikan Uang Para Wali Murid
- Top! Wali Kota Ini Larang Seluruh Sekolah Gunakan LKS
- DPRD Panggil Enam Pengelola Toko Penjual LKS
- Penjual Buku LKS Bantah Main Mata dengan Pihak Sekolah