Kronologi Pembubaran Acara KAMI di Surabaya Versi Gatot, Tiba-tiba Aparat Masuk
jpnn.com, JAKARTA - Mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo menceritakan kronologi pembubaran kegiatan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Surabaya.
Cerita itu dia sampaikan saat menjadi pembicara pada acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne, yang mengangkat tema 'Ideologi PKI Masih Hidup?' Selasa (29/9) malam.
Gatot menyebut KAMI Surabaya sebenarnya sudah dideklarasikan pada 18 Agustus lalu, bersamaan dengan deklarasi KAMI di Jakarta.
KAMI Surabaya kemudian berencana menggelar diskusi di Gedung Juang 45, Senin (28/9) kemarin.
"Saya bilang tidak akan hadir kalau persyaratan belum lengkap, termasuk izin dari pemda. Acara itu juga mengundang ulama besar. Mereka ditempatkan di Gedung Jabal Nur, saya berangkat lewat darat dan dipersilakan untuk berbicara," ujarnya.
Menurut Gatot, hari itu setelah sarapan pagi, dirinya dan sejumlah ulama bermaksud berangkat ke Gedung Juang 45. Untuk melaksanakan diskusi seputar isu komunisme.
Sebelum berangkat, deklarator KAMI itu pun memonitor perkembangan terlebih dahulu.
"Kami monitor perkembangan, ternyata tidak ada peserta yang bisa masuk (ke Gedung Juang 45) karena ada demo. Ada (peserta) yang diperekusi dan lain-lain," ucapnya.
Gatot Nurmantyo berbagi cerita soal kronologi pembubaran acara KAMI di Surabaya. Dia bilang begini...
- Pakai Baju Khas Surabaya di Debat Pilgub Jatim, Bu Risma: Ini Kegedean
- Hindari Pemotor yang Potong Jalur, Mobil Tercebur ke Sungai
- Kunjungan Ke Surabaya, Menteri AHY Akan Deklarasikan 46 Kota Lengkap
- Tim Gabungan Berhasil Gagalkan Penyelundupan 1,4 Juta Batang Rokok Ilegal di Jembatan Suramadu
- Ini Sosok Mahasiswa UK Petra yang Tewas di Kampus, Kami Turut Berduka
- Mahasiswa UK Petra Tewas di Halaman Kampus, Ini Penjelasan Ajeng Dyah