Kronologi Penembakan Kapal Penghancur Rusia ke Kapal Turki
jpnn.com - INSIDEN di Laut Aegea, membuat hubungan Rusia dan Turki semakin memanas. Ya, Minggu (13/12) kapal penghancur Rusia melepaskan tembakan ke arah kapal Turki di Laut Aegea. Alih-alih memberikan peringatan keras terhadap Turki, Rusia mengaku bahwa tembakan itu adalah untuk menghindari tabrakan kapal.
Kremlin menegaskan bahwa penembakan itu terpaksa. Tujuannya untuk menghindari tabrakan. Sebab, kapal berbendera Turki yang berada di Laut Aegea itu menghalangi konvoi beberapa kapal Rusia di perairan yang sama. Salah satunya Smetlivy, kapal penghancur milik militer Rusia.
Kemarin perusahaan energi Rusia yang berbasis di Crimea, Chernomorneftegaz, membenarkan adanya insiden tersebut.
''Kapal pencari ikan itu tidak memberikan jalan bagi konvoi kapal Rusia yang hendak menuju Laut Hitam, termasuk kapal penghancur tersebut,'' terang perusahaan milik pemerintah itu.
Maka, setelah semakin dekat, Smetlivy menembak kapal Turki tersebut. Tembakan itu sukses membuat kapal tersebut minggir dan memberikan jalan bagi konvoi kapal Rusia.
''Kapal Turki itu tidak merespons peringatan radio yang dikirimkan kapal penghancur. Kapal itu baru berputar haluan setelah kapal patroli Rusia memerintahkannya minggir,'' lanjut Chernomorneftegaz. Sayang, baik perusahaan tersebut maupun Kementerian Pertahanan Rusia sama-sama tidak menyebutkan kapan tepatnya insiden itu terjadi.
Dua insiden yang terjadi dalam waktu kurang dari sebulan itu membuat Putin berang. Kemarin Kremlin meminta Turki berhenti memprovokasi Rusia. Baik di laut maupun di udara. Terutama, di perbatasan Turki dan Syria.
''Kami sangat prihatin dengan serangkaian provokasi yang Turki lakukan terhadap Rusia,'' tulis Kremlin dalam pernyataan resmi.
INSIDEN di Laut Aegea, membuat hubungan Rusia dan Turki semakin memanas. Ya, Minggu (13/12) kapal penghancur Rusia melepaskan tembakan ke arah kapal
- Menko Polkam Budi Gunawan jadi Tamu Kehormatan di National Day Federasi Rusia
- Amerika Memilih Presiden Baru, Pakar: RI Harus Beradaptasi, Kirim Dubes Berkualitas
- Donald Trump dan Kamala Harris Bersaing Ketat, Selisih Supertipis
- Pilpres Makin Panas, Banyak Warga Amerika Pengin Pindah Negara
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Resmi! Ini Jabatan Baru Retno Marsudi setelah Meninggalkan Kementerian Luar Negeri