Kronologi Penggerebekan Noordin versi Polisi
Kamis, 17 September 2009 – 17:31 WIB

Kronologi Penggerebekan Noordin versi Polisi
JAKARTA - Dalam jumpa pers di Mabes Polri sore ini, Kapolri Jendral (Pol) Bambang Hendarso Danuri membeberkan kronologis penggerebekan tersangka teroris di Solo yang berujung pada kematian Noordin M Top. Menurut Kapolri, penggerebekan dilakukan setelah Densus 88 menangkap dua nama yang dianggap tahu keberadaan Noordin. Akhirnya, kemarin malam sekitar pulul 11.30 Densus mulai melakukan evakuasi warga Desa Kahuripan yang tinggal di sekitar rumah Susilo, tempat persembunyian Noordin Cs. Kemudian, kata Kapolri, setelah masyarakat diamankan sekitar pukul 12 malam Densus mulai bergerak.
Kapolri membeberkan, Rabu (16/9) pagi, Densus 88 menangkap Rahmat Pudji Prabowo alias Bejo, di pasar Gading, Solo. Seteleh dinterogasi, Bejo mulai menyebut nama lain. Pengakuan Bejo ditindaklanjuti dengan penangkapan Supono. "Densus 88 menangkap Supono, sekitar pukul 15.00 di Pasar Gading, Solo," ungkap Kapolri.
Selanjutnya, Supono memberi petunjuk tentang persembunyian para tersangak teroris di Desa Kahuripan, Solo, di sebuah rumah yang disewa Susilo. "Diduga, ada diduga beberapa orang pelaku teror yang ada di sana," sambung Kapolri. Beberapa nama di rumah tersebut diantaranya adalah Noordin M Top, Ario Sudarso (pembuat bom, murid langsung Dr Azahari), serta Bagus Budi Pranoto alias Urwah (pelaku bom Kedubes Australia).
Baca Juga:
JAKARTA - Dalam jumpa pers di Mabes Polri sore ini, Kapolri Jendral (Pol) Bambang Hendarso Danuri membeberkan kronologis penggerebekan tersangka
BERITA TERKAIT
- Bareskrim Bongkar Peredaran 38 Kg Sabu-Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia di Riau
- Doktor Cumlaude Trimedya Dorong Optimalisasi Pengelolaan Barang Sitaan
- Libur Paskah, Polisi Siapkan Skema Lalu Lintas Urai Kemacetan di Jalur Puncak & Lembang
- Pakar Hukum UI Nilai KPK Terkesan Targetkan untuk Menjerat La Nyalla
- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Dukung Industrialisasi Pedesaan Sebagai Model Nasional
- Nono Sampono: PIK 2 Terbuka untuk Semua Agama, Ini Wajah Toleransi Indonesia