Kronologi Perang Dua Ormas di Bali: Berawal dari Lapas, 4 Tewas

Kronologi Perang Dua Ormas di Bali: Berawal dari Lapas, 4 Tewas
Aparat kepolisian yang diterjunkan untuk mengamankan rusuh lapas Kerobokan. FOTO: Radar Bali/jpnn.com

Karena merasa tersudut, Purnawan mengambil pecahan kaca dan menusuk korban. Teman-teman pelaku yang melihat kejadian tersebut ikut menusuk korban. 

Selesai menusuk, pelaku masuk ke Blok Cempaka 1. Akibat insiden tersebut, Putu Sumariana alias Robot meninggal dunia. Korban terluka parah di bagian perut kanan. 

Sipir lapas segera melaporkan kejadian itu ke Polres Badung dan Polresta Denpasar. Kurang lebih pukul 17.00, pasukan dalmas dari Polda Bali dan Polresta Denpasar tiba di Lapas Kerobokan dan menutup jalan ke lapas.

Kapolresta Denpasar Kombespol AA Sudana saat ditemui di Lapas Kerobokan menerangkan bahwa dirinya kali pertama mengetahui adanya bentrokan itu dari telepon. ''Masih sidik, belum ada laporan. Keamanan dulu yang diutamakan. Nanti bicara dengan Kalapas (kepala lapas, Red) apa yang sebenarnya terjadi,'' katanya. 

Polresta Denpasar melakukan sweeping dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Barang bukti dibawa ke mapolresta guna penyelidikan lebih lanjut. 

Singkat cerita massa ormas meninggalkan lapas menuju arah timur. Tapi akhirnya malah bertemu dengan kelompok ormas lain di Jalan Teuku Umar, Denpasar. Bentrok kembali meledak dan memakan korban jiwa. (bas/mus/JPG/c4/diq) 


DENPASAR - Perang dua ormas paling besar di Bali yang pecah pada Kamis (17/12) membuat suasana pulau kota Denpasar dan Badung mencekam. Empat orang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News