Kronologi Politikus PKS Ditangkap di Bandara
Karena itu, Barung mengaku tidak berani berkomentar banyak terkait penangkapan anggota dewan Pasuruan terduga ISIS tersebut.
Pasalnya, yang mempunyai wewenang untuk menjelaskan adalah Mabes Polri.
"Yang jelas saat ini MNU sudah dibawa ke Jakarta. Jadi, rekan-rekan wartawan kalau ingin jelas langsung tanya ke Mabes Polri. Soalnya ini yang menangani Mabes Polri," tegas Barung di ruang Humas Polda Jatim.
Sementara itu dari hasil pemeriksaan Mabes Polri diketahui bahwa Nadir Umar ternyata tak ada kaitan dengan Negara Islam Irak dan Syria atau ISIS.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Kabiro Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan bahwa politikus PKS itu tak terbukti terlibat kelompok teroris yang kini banyak diburu di Timur Tengah itu.
Namun demikian, Rikwanto berdalih bahwa penangkapan Nadir Umar berdasar informasi intelijen dari negara sahabat.
"Dia dijemput karena setiap deportan yang berhubungan dengan Turki maupun informasi radikal dari pemerintah lain, biasanya diinformasikan ke Densus 88," katanya di Jakarta, Minggu (9/4).
Nadir Umar diketahui terbang dari Turki ke Malaysia dan langsung bertolak ke Surabaya.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap Muhamad Nadir Umar alias MNU.
- Golkar DKI Siapkan Saksi TPS Mengawal Suara Ridwan Kamil-Suswono
- Anies Condong Kepada Pram-Doel, Militansi Kader PKS Untuk RIDO Dipertanyakan
- PKS Total di Jakarta, Kampanyekan RIDO ke Seluruh Pelosok Kota
- Yanuar Arif Wibowo: Sukseskan Program 3 Juta Rumah, Hapus Utang Pinjol Masyarakat Bawah
- Bawaslu DKI Panggil Lagi Suswono soal Pernyataan Janda Kaya Nikahi Pengangguran
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?