Kronologi Politikus PKS Ditangkap di Bandara
Setiba di Bandara Internasional Juanda, dia langsung dijemput untuk dimintai keterangan. Dari keterangan itu, diketahui bahwa Nadir tidak sendirian saat ke Syria.
Dia bersama dengan rekannya, Budi Mastur yang juga diperiksa saat tiba di Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
"Di sana (Syria, Red), keduanya menggunakan cover relawan misi kemanusiaan yang merupakan relawan dari Yayasan Qoiru Ummah. Rencananya, dana yang disalurkan oleh yayasan ini sebesar USD 20.000 akan didonasikan kepada para pengungsi di Turki dan Lebanon," papar Rikwanto.
Dia juga menerangkan bahwa kedua orang itu berangkat pada 31 Maret 2017 dengan rute Bandung, Surabaya-Kuala Lumpur-Istanbul.
"Pada tanggal 1 April 2017, keduanya sampai di Istanbul dan dijemput oleh perwakilan dari Qoiru Ummah yang berada di Istanbul. Pada sore harinya, mereka sempat mengunjungi tempat pengungsian warga Palestina di Istanbul (untuk penyaluran bantuan)," kata Rikwanto.
Sehari sesudahnya, dua orang ini berangkat ke Gazianteb untuk penyaluran bantuan lagi. Lantas pada sore hari, perjalanan dilanjutkan ke kota Rayhanli (perbatasan Turki-Syria).
Setelah selesai melakukan penyaluran bantuan, mereka kemudian menginap di kantor cabang Qoiru Ummah di Rayhanli dan kemudian kembali ke Istanbul.
Kemudian pada 4 April 2017, mereka berangkat ke Lebanon dari Istanbul dan setelah sampai di Lebanon, karena terkendala mengenai visa kemudian dikembalikan ke Istanbul.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap Muhamad Nadir Umar alias MNU.
- Golkar DKI Siapkan Saksi TPS Mengawal Suara Ridwan Kamil-Suswono
- Anies Condong Kepada Pram-Doel, Militansi Kader PKS Untuk RIDO Dipertanyakan
- PKS Total di Jakarta, Kampanyekan RIDO ke Seluruh Pelosok Kota
- Yanuar Arif Wibowo: Sukseskan Program 3 Juta Rumah, Hapus Utang Pinjol Masyarakat Bawah
- Bawaslu DKI Panggil Lagi Suswono soal Pernyataan Janda Kaya Nikahi Pengangguran
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?