Kronologis Hingga Akhirnya GNPF-MUI Bisa Bertemu Presiden Jokowi
Pertemuan dengan presiden itu berlangsung tertutup sekitar satu jam. Mensesneg Pratikno menjelaskan, tidak ada pembicaraan khusus dalam pertemuan tersebut.
Pada intinya, GNPF-MUI ingin dibukakan akses komunikasi dengan presiden. ’’Presiden menyampaikan, karena ini masalah komunikasi, mari kita buka komunikasi,’’ terangnya.
Secara terpisah, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid memberi apresiasi positif atas pertemuan Presiden Jokowi dengan GNPF.
Hidayat berharap pertemuan itu menghadirkan semangat baru dan menjauhkan dari upaya provokasi, baik yang menghadap-hadapkan antara pemerintah dan umat Islam maupun antara TNI-Polri dan umat Islam.
”Alhamdulillah, dalam suasana Idul Fitri yang menghadirkan halalbihalal, telah terjadi pertemuan antara GNPF MUI dan Presiden Jokowi,” kata Hidayat.
Menurut Wakil Ketua Majelis Syura PKS itu, pertemuan GNPF MUI dengan Presiden Jokowi itu melahirkan semangat baru dan lembaran baru.
Sudah saatnya sikap provokasi dan menghadap-hadapkan tersebut dihentikan. Sebab, jika hal semacam itu diteruskan, justru yang dirugikan adalah bangsa Indonesia sendiri.
”Yang diuntungkan (dari provokasi) adalah mereka yang anti NKRI, anti Pancasila, serta menginginkan Indonesia tetap lemah dan Indonesia yang tidak damai. Bahkan, mungkin mereka adalah kelompok yang antiagama,” ujarnya. (byu/bay/c6/fat)
GNPF-MUI mengapresiasi pertemuan mereka dengan Presiden Joko Widodo pada hari H Idul Fitri lalu (25/6).
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto