Kronologis Meninggalnya Dokter Budi saat Mendaki Gunung Ijen

Kronologis Meninggalnya Dokter Budi saat Mendaki Gunung Ijen
Pendaki Gunung Ijen. Ilustrasi Foto: Taufik Ferdiansyah/Jawa Pos Radar Banyuwangi

Kemudian Budi sempat pingsan dan beberapa penambang belerang pun bergegas menolong korban yang sedang dalam keadaan hipotermia tersebut.

Saat dibawa turun menggunakan troli penambang belerang menuju pos Paltuding, di tengah perjalanan Budi sudah tidak bernyawa lagi.

Korban sempat dilarikan menuju Puskesmas Licin, Namun, menurut dokter Puskesmas Licin korban sudah meninggal.

Korban yang tidak bernyawa itu pun akhirnya dibawa menuju RSUD Blambangan menggunakan mobil Pajero Sport warna hitam milik korban.

”Saat tiba di RSUD Blambangan, korban sudah tidak bernyawa lagi dan langsung dimandikan serta dikafani. Kemudian dibawa ke rumah duka yang ada di Jember,” ujar Yudi, petugas RSUD Blambangan.

Kepala Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) Ijen Bambang Heri Purwanto mengatakan, pada saat korban naik ke puncak kabut memang tebal.

Selain itu, menurut catatan alat pemantau gas tidak menunjukkan udara sekitar puncak Ijen mengalami perubahan ke tingkat bahaya.

”Terkait meninggalnya korban tidak ada kaitannya dengan gas beracun dari Kawah Ijen. Diduga korban mempunyai riwayat sakit asma dan kambuh sewaktu sampai di puncak,” papar Heri.

Karena suhu yang sangat dingin serta udara yang semakin menipis di Puncak Gunung Ijen, penyakit asma dr Budi Raharjo kambuh dan meninggal dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News