Kronologis Penggagalan Peredaran 1,2 Juta Butir Ekstasi Jaringan Aseng
jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, pihaknya bersama Bea Cukai Kementerian Keuangan berhasil menggagalkan peredaran ekstasi sebanyak 1,2 juta butir pada 21 Juli 2017.
"Tim Polri dan Bea Cukai bergerak. Informasi yang kami terima, ditelusuri bersama, dilakukan penangkapan di Tangerang, Banten, sebanyak dua boks besar ekstasi dengan isi 1,2 juta butir," kata Tito saat konferensi pers pengungkapan ekstasi jaringan Belanda di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (1/8).
Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto membeberkan kronologis penggagalan narkoba itu.
Awalnya, pihaknya mendapatkan informasi dari intelijen bahwa akan ada transaksi narkoba di Jalan Raya Kalibaru, Kecamatan Paku Haji, Kabupaten Tanggerang pada 21 Juli.
"Nah ketika ada informasi menjemput di situ, kami buka intelijen dan kami tangkap si penerima barang," kata Eko.
Eko manambahkan, penerima barang bernama An Liu Kit Cung alias Acung.
Eko menjelaskan, Acung mengaku diperintah Aseng yang merupakan narapidana kasus narkoba di Lapas Nusakambangan.
"Jadi, dari Belanda langsung ke pengendali di Lapas Nusakambangan atas nama Aseng," jelasnya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, pihaknya bersama Bea Cukai Kementerian Keuangan berhasil menggagalkan peredaran ekstasi sebanyak 1,2
- Sopir Truk Kontainer Penabrak 16 Pengendara di Tangerang Jadi Tersangka
- Sopir Truk Kontainer Ugal-Ugalan di Tangerang Positif Narkoba
- Cegah Penyalahgunaan Narkoba, Herman Deru Akan Bangun Satu Desa Satu Rumah Tahfiz
- Berantas & Cegah Penyalahgunaan Narkotika, PTPN III Bersama BNN Jalin MoU
- Gelar Cooling System di Desa Langkan, AKBP Ruri Prastowo Sampaikan Sejumlah Pesan
- AKBP Fahrian Tekankan Peperangan terhadap Narkoba dan Peran Bhayangkari di Pilkada