Kronologis Supiani Menyerahkan Dompet agar Rezeki Lancar

Kronologis Supiani Menyerahkan Dompet agar Rezeki Lancar
Pelaku penipuan digelandang jajaran Polres Hulu Sungai Selatan. Foto: SALAHUDIN/RADAR BANJARMASIN/JPNN.com

Selesai berpura-pura mendoakan, dompet Supiani kemudian dimasukkan dalam amplop. Kepada Supiani,Ustaz Jarkasi mengatakan amplop itu hanya boleh dibuka seminggu lagi. Seperti bisa diduga, sepekan berlalu hingga Supiani membuka dompetnya dan menemukan ATM-nya ternyata palsu.

Dia sudah ditipu oleh komplotan penipu ulung bermodus pura-pura jadi "orang pintar." Dia pun melaporkan nasibnya ke Polsek Kandangan.

Begitu mendapat laporan, aparat kepolisian langsung melakukan perburuan. Dengan upaya yang keras dan kerjasama Polres HSS yang di-back up Polda Kalsel dan Polres Kapuas, akhirnya Sugeng dan Alus bisa ditangkap di tempat dan hari yang berbeda.

Sugeng alias Sugeng Aditya Pratama, 45 tahun, warga Banjarmasin asal Solo diringkus Minggu (23/12) malam sekitar pukul 20.00 Wita. Setelah dilakukan pengembangan, pelaku lainnya yaitu Sam'ani alias Alus, 45, yang berperan sebagai pengalih perhatian juga berhasil diamankan di kawasan Jalan Jafri Zamzam, Kecamatan Banjarmasin Barat, Senin, (24/12) petang sekitar pukul 18.00 Wita.

Masih ada satu lagi yang sedang dikejar. “Pelaku DPO sekaligus otak dari aksi penipuan masih dikejar petugas bernama Arbandi (51) warga Tanah Bumbu,” ujar Kapolres HSS Ajun Komisaris Besar Polisi Dedy Eka Jaya didampingi Kasat Reskrim Polres HSS Ajun Komisaris Polisi Susilo, saat pres release di Mapolres setempat, Kamis, (27/12) kemarin. Arbandi adalah pria yang mengaku sebagai Ustaz Jarkasi.

Kepada polisi, para pelaku mengaku sudah melakukan aksi penipuan tidak hanya di wilayah Kandangan, tetapi juga di Kabupaten lain. Bahkan sampai ke wilayah Kalteng.

“Di Kandangan pertama kali. Tanjung sudah dua kali, Amuntai satu kali. Sampai wilayah Banjarmasin dan Kalteng,” ditambahkan Kasat reskrim Polres HSS AKP Susilo.

Supaya kejadian serupa tidak terjadi lagi di Kabupaten HSS, Dedy Eka Jaya mengimbau masyarakat jangan mudah percaya kepada orang yang mengaku bisa mengobati hal-hal gaib, apalagi baru dikenal.

Supiani yang menjadi korban penipuan bermodus gendam, rela menyerahkan dompetnya agar rezeki lancar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News