KSAD Lindungi Pangdam IV Diponegoro
Sabtu, 30 Maret 2013 – 04:06 WIB
JAKARTA - KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo melindungi pernyataan Pangdam IV/ Diponegoro Mayjen Hardiono Saroso yang di awal kejadian sudah menyatakan tidak ada anggota TNI yang terlibat.
"Saat itu sudah benar. Tolong dilihat waktunya, itu kan hanya sesaat , jangan sampai semua panik. Bukan berarti menutupi. Kondisi yang disampaikan pangdam sesuai dengan kondisi situasi saat itu. Dia harus beri jaminan rasa aman di Jawa Tengah," kata Pramono kepada wartawan, Jumat (29/3)
Mantan ajudan presiden Megawati ini menjelaskan, tim investigasi dibentuk dan dipilih dari penyidik militer terbaik. "Mereka adalah orang-orang yang memungkinkan untuk memperlancar kegiatan. Ada juga Pom daerah, juga ada dari Kopassus," kata Pramono yang sejak perwira pertama banyak berkarir di Korps Baret Merah ini.
Pramono mengakui sekaligus meralat pernyataan Kepala BIN Marciano Norman yang menyebut senjata dengan peluru kaliber 7,62 mm adalah senjata yang tidak lagi dipakai TNI. "Soal senjata ini harus jujur saya nyatakan bahwa 7,62 masih kami gunakan," katanya menjawab pertanyaan wartawan.
JAKARTA - KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo melindungi pernyataan Pangdam IV/ Diponegoro Mayjen Hardiono Saroso yang di awal kejadian sudah menyatakan
BERITA TERKAIT
- Indonesia jadi Anggota BRICS, Dewan Pakar BPIP: Ranah Baru Aktualisasi Prinsip Bebas Aktif
- Demi Guru Honorer, Alihkan Saja 1.853 Formasi Kosong Ini!
- Info Terkini soal Rencana Libur Sekolah Selama Ramadan
- Warga Jakarta Jadi Penyebab Penurunan Permukaan Tanah di Pantura
- BPJS Kesehatan Jateng-DIY Bayar Klaim Rp 29,7 Triliun pada 2024
- MUI Banten Dukung Keberlanjutan PSN di Tanah Jawara, Ini Alasannya