KSAL: Lembaga Pendidikan TNI AL Tidak Hanya Mencetak Prajurit Pengawak Alutsista
jpnn.com, SURABAYA - Lembaga pendidikan TNI AL dituntut untuk tidak hanya mencetak prajurit guna mengawaki alat utam sistem persenjataan (Alutsista) dan organisasi, melainkan juga melahirkan calon pemimpin TNI AL dan sekaligus pemimpin nasional yang berwawasan luas, berpikiran kritis dan strategis serta dilandasi integritas moral yang tinggi.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali saat bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) pada Upacara Penutupan Pendidikan (Tupdik) dan Wisuda program Magister, program Sarjana dan program Diploma 3 di Auditorium Gedung Pulau Marore, Kampus Prajurit Teknokrat Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), Bumimoro, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (19/7).
Upacara Penutupan Pendidikan dan Wisuda adalah suatu tradisi akademik yang merupakan peristiwa penting di setiap Perguruan Tinggi.
Sebagai acara puncak dari penyelenggaraan program pendidikan, hasil yang dicapai oleh setiap peserta didik merupakan refleksi dari kerja keras dan perjuangan peserta didik selama mengikuti pendidikan sesuai program studi serta kurikulum yang telah ditetapkan.
STTAL pada tahun ini meluluskan sebanyak 122 Perwira dan Bintara yang terdiri dari 18 wisudawan program Magister Angkatan 10, 31 wisudawan program Sarjana Angkatan 43, 38 wisudawan program Diploma 3 Angkatan 16 dan 35 wisudawan program Diploma 3 Angkatan 17.
KSAL menyampaikan kekuatan TNI AL sejatinya tidak hanya bertumpu pada Alutsista, melainkan juga personel pengawaknya.
Untuk itu, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan landasan utama dari pembangunan kekuatan TNI AL, karena akan mampu meningkatkan produktivitas, daya saing dan kinerja organisasi dalam jangka panjang.”
“Dengan kompleksitas tantangan tugas masa depan, STTAL sebagai sebuah perguruan tinggi di lingkungan TNI AL harus mampu berperan aktif dan berkontribusi nyata dalam membangun SDM yang kreatif, inovatif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi," ujar KSAL.
Lembaga pendidikan TNI AL dituntut untuk tidak hanya mencetak prajurit guna mengawaki alat utam sistem persenjataan (Alutsista) dan organisasi.
- Laksdya TNI Erwin Dinilai Layak Jadi Kasal, Ini Alasannya
- TNI Kerahkan Puluhan Ribu Prajurit Bantu Polri Jaga Keamanan Natal & Tahun Baru
- TNI AL Gelar Makan Bergizi Gratis di Berbagai Wilayah Demi Wujudkan Indonesia Emas 2024
- Kapal Harbour Tug Produksi Dalam Negeri Memperkuat TNI AL
- TNI AL Gagalkan Penyelundupan Rokok Ilegal di Merak Bernilai Rp 9,6 Miliar
- Berulang Tahun ke-62, Kowal Tunjukkan Semangat Juang dan Profesionalisme