KSAL: Prajurit Jalasena Harus Memberikan Pengabdian Terbaik Kepada NKRI

jpnn.com, JAKARTA - Fitrah sebagai insan Jalasena atau prajurit TNI laut adalah memberikan pengabdian terbaik kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Oleh karena itu, prajurit TNI AL harus mendedikasikan waktu, tenaga, dan pikiran guna mewujudkan TNI Angkatan Laut yang profesional, modern, dan tangguh.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali dalam acara Halalbihalal bersama Keluarga Besar Mabesal 2024 di Mabesal, Jakarta Timur, Selasa (16/4).
Laksamana Muhammad Ali dalam sambutannya menyampaikan momentum Idulfitri merupakan waktu yang tepat untuk merenungi makna ungkapan kembali menjadi suci.
"Barometer kegembiraan kita yang paling utama yaitu kesuksesan memperoleh predikat hamba yang bertakwa dan senantiasa bersyukur sehingga ketika manusia mampu kembali kepada fitrahnya maka akan kembali pada kemuliaannya,” ujar KSAL.
Suasana penuh keakraban terlihat saat perwakilan personel setiap satuan kerja (satker) di Mabesal bersalaman dengan KSAL beserta Para Pejabat Utama.
Kegiatan Halalbihalal yang terselenggara menunjukkan persaudaraan dan persatuan dalam menjaga tali silaturahmi para personel Mabesal tetap terjalin dengan baik.
“Saya berharap semangat kebersamaan ini terus terjaga sehingga mampu meningkatkan kinerja organisasi. Selain itu, kita juga harus selalu meningkatkan sinergitas dengan komponen bangsa lainnya dalam melaksanakan pengabdian untuk bangsa dan negara,” ujar KSAL.(fri/jpnn)
Fitrah sebagai insan Jalasena atau prajurit TNI laut adalah memberikan pengabdian terbaik kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- TNI AL Menggagalkan Penyelundupan 7 Calon PMI Ilegal ke Malaysia
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Usut Kasus Korupsi di Kemenhan, KPK Panggil eks Direktur DKB
- Ini Kata Laksma Wira soal Oknum TNI AL Bunuh Juwita
- TNI AL: Jumran Telah Merencanakan Membunuh Jurnalis Juwita
- Oknum TNI AL Diduga Telah Merencanakan Pembunuhan Juwita Sekitar 3 Bulan