KSOP Imbau Nakhoda Kapal Mewaspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Perairan Labuan Bajo

KSOP Imbau Nakhoda Kapal Mewaspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Perairan Labuan Bajo
Kapal wisata saat berlabuh di perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT). (ANTARA/Gecio Viana)

"Perwira jaga agar selalu melakukan pemantauan kondisi cuaca aktual secara berkala terhadap publikasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dan tidak diperkenankan meninggalkan kapal tanpa pengawasan, terlebih dalam situasi cuaca dalam kurang baik," katanya.

Sebelumnya, BMKG mengimbau nelayan dan pelaku pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat, NTT, agar meningkatkan kesiapsiagaan dan mewaspadai potensi gelombang tinggi di wilayah perairan laut Labuan Bajo.

"Kondisi perairan di Selat Sape yang menjadi wilayah dari Taman Nasional Komodo, diprakirakan ketinggian gelombang berkisar antara 1,25 meter hingga 2,5 meter," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran.

Dia menambahkan bahwa dalam kondisi cuaca buruk ketinggian gelombang itu dapat meningkat hingga dua kali lipat dari yang diprakirakan.

"Dengan kondisi ini, para pelaku kegiatan di laut, seperti nelayan, operator wisata bahari, dan pengguna transportasi laut diimbau agar terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG sebelum melakukan aktivitas di laut," ujarnya.

Dia meminta sebisa mungkin nelayan, operator wisata bahari, dan pengguna transportasi laut menghindari pelayaran di wilayah dengan potensi gelombang tinggi, terutama jika peringatan cuaca buruk telah dikeluarkan.

"Diharapkan untuk selalu mengecek kesiapan alat keselamatan, seperti pelampung dan alat komunikasi darurat sebelum berlayar dan bila perlu menunda perjalanan laut jika kondisi cuaca semakin memburuk," katanya. (antara/jpnn)

KSOP Labuan Bajo imbau nakhoda kapal mewaspadai cuaca ekstrem di wilayah perairan Labuan Bajo, NTT.


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News